Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Paris Je t’aime Sutradara: 21 orang, diantaranya: Gus van Sant, Joel & Ethan Coen, Alfonso Cuaron, Isabell Coixet, Wes Craven, Frederic Auburtin & Gerard Depardieu, Richard LaGravenese. Pemain: 39 orang, diantaranya: Natalie Portman, Elijah Wood, Nick Nolte, Maggie Gyllenhall, Ben Gazzara, Rufus Sewel, Miranda Richardson, Bob Hoskins.
Seorang ibu dirundung kesedih an yang berlarut-larut. Duduk di ranjang ditemani putri nya. Suaminya masuk, merasakan istri nya yang merana. Lalu terdengar suara gaduh anak-anak bermain. Ibu itu sangat mengenal suara yang satu itu. ”Justin,” teriaknya sambil berlari ke arah plaza. Dia menoleh ke sana-kemari mencari sumber suara tadi. ”Justin,” teriaknya lagi. Tapi tak seorang anak pun terlihat bermain di plaza itu. Plaza itu lengang. Ibu itu terduduk. Ibu itu menangis. Rupanya suara Justin, anak lelakinya, sekitar 10 tahun, yang telah meninggal, telah lama mengendap di dasar hatinya.
Lalu datang seorang koboi menunggang kuda seperti yang digambarkan dalam film western Hollywood. ”Apakah kamu mau bertemu dengan anakmu?” kata koboi itu kepada si ibu. Lalu bertemulah ibu itu dengan Justinnya. Keduanya berpelukan. Ibu itu menangis bahagia. Ketika koboi itu meng ajak Justin pergi, ibu itu kaget dan melarangnya dengan sangat cemas. Koboi adalah sosok yang telah lama didambakan oleh Justin, sosok idola nya. Akhirnya Justin pergi bersama koboi itu, begitulah akhir dari hidup Justin.
Sebuah adegan yang menyentuh. Surealistis dan orisinal. Ibu itu dipe rankan Juliette Binoche dan koboi itu dimainkan Willem Dafoe. Film sekitar 6 menit 10 detik itu karya Nobuhiro Suwa dengan judul Place des Victoires.
Pada dasarnya, film Paris Je t’aime adalah kumpulan 18 film pendek dari yang sepanjang 5 menit sampai yang 10 menit. Semacam proyek rame-rame, kelihatannya menggairahkan karena seluruh cerita berlangsung di satu kota, kota asmara: Paris. Mengerahkan 21 sutradara dengan 39 aktor dan aktris dengan berbagai macam cerita yang tanpa kaitan satu sama lainnya. Asyik!
Pemain lainnya antara lain Natalie Portman, Elijah Wood, Nick Nolte, Maggie Gyllenhall, Ben Gazzara, Rufus Sewel, Miranda Richardson, Bob Hoskins. Sedangkan sutradara lainnya antara lan Gus van Sant, Joel & Ethan Coen, Alfonso Cuaron, Isabell Coixet, Wes Craven, Frederic Auburtin & Gerard Depardieu, Richard LaGravenese.
Sementara itu, Quartier de la Madeleine, karya Vincenzo Natali, sekitar 6 menit, bercerita tentang dua vampir. Seorang laki-laki muda (Elijah Wood), ketakutan bertemu dengan perempuan vampir. Konyolnya, si cewek vampir ini ogah menggigitnya. Lalu si anak muda itu melukai tangannya dan mengalirlah darahnya. Tetap saja, si cewek vampir tidak tertarik. Tiba-tiba, anak muda itu menjadi vampir dengan sendirinya. Begitulah. Keduanya lalu berpelukan dan saling gigit.
Di samping film yang sedih dan horor, apa ada yang kocak? Ada, dong. Misalnya, Pere Lachaise karya Wes Craven, sekitar 5 menit 30 detik. Bercerita tentang pasangan yang ber-honey-moon di Paris. Yang laki (Rufus Sewel) baru sadar bahwa istrinya punya rasa seni dan humor yang lumayan elok. Di sebuah pemakaman, yang di Barat sudah dijadikan tempat kun jungan wisatawan yang menarik, si istri menemukan kuburan penyair Oscar Wilde. Si istri, yang memang mengenal dengan baik puisi sang penyair, segera mencium dinding kuburannya.
Melihat kelakuan si istri, sang suami merasa risi. Kok bisa-bisanya istrinya mencium dinding yang sudah penuh dengan bekas bibir para peziarah itu. Si istri tersinggung dan menganggap suaminya tak punya rasa humor, lalu mak klepat meninggalkan suaminya.
Sang suami bereaksi, ia melangkah tapi tersandung lalu jatuh. Ketika bangun, roh Oscar Wilde telah mengeja wantah di depannya. Sang penyair menasihati sang suami bahwa ia akan menderita kalau istrinya lepas darinya. Bergegas si suami mengejar sang istri dan memeluknya sambil meminta maaf atas kemiskinan rasa humornya. Pokoknya, untuk selanjutnya ia berjanji akan selalu membuat istrinya selalu tertawa.
Danarto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo