Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Biola dari sydney

Para pemain biola dari sydney yang masih belia memukau penonton di tim. mereka harus menempuh pendi dikan selama 12 tahun. konser itu dimainkan dengan sangat memuaskan. (ms)

21 Februari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJUMLAH komponis pribumi yang terbilang kawakan, suadah mengutarakan rasa cemas mereka melihat masa depan orkes gesek RRI Jakarta. Lantaran para pemain yang aktif sekarang sudah mulai tua. Memang mereka tetap getol menggesek kebolehannya -- kerap mengiringi pemilihan bintang radio dan televisi di tingkat nasional. Tapi 'kan ada berita sedih akhir tahun lalu, yang meniupkan kemungkinan bakal meninggal dunianya Akademi Musik Yogya. Jadi pembibitan untuk menjaga pagar musik serius di bumi ini bakal lebih terbengkalai. Ingatlah betapa bang Ali menjadi begitu gembiranya melihat ketrampilan Orkes simponi Singapura dan padallal pendukungnya terbilang masih anak belasan tahun. Karya Bach dan Haydn yang sering juga menjadi bahan penampilan seorang seperti Adhidarma dengan enaknya saja mereka bawakan. Tentunya dibumi yang sedang dilanda dang-dut ini, maunya kehidupan musik serius sehat-sehat juga. Matematika Syukurlah Taman Ismail Marzuki masih selalu berusaha mengingatkan penduduk Jakarta akan musik-musik jenis itu. 26 Januari lalu misalnya, datang 26 siswa instrumen petik Konservatorium Sydney. Dalam kunjungan yang kedua kalinya ini, mereka yang menamakan dirinya Sydney Conservatorium Chamber Orchestra telah berhasil mengundang banyak pengunjung ke Teater Besar. Dengan wajah yang masih belia, mereka berhasil kembali menyuguhkan pertunjukan yang lumayan. Mereka juga membawakan karya Haydn Concerto for Violin and String in mayor dengan solois William Hennessy. Robert Pikler yang bertugas sebagai konduktor malam itu, di samping repot memimpin anak didiknya, juga tampak repot membungkuk-bungkuk ke arah penonton yang seperti biasanya merasa harus memberi keplok panjang. Apalagi tatkala ia berhasil menyelesaikan Hungarian Rhapsody karya George Pikler yang diterima dengan baik oleh hadirin. "Program pendidikan di Orkes Kamar Konservatorium Sydney direncanakan berjalan selama 12 tahun", ujar John Painter -- Wakil Direktur menerangkan ihwal sekolahnya yang didirikan tahun 1972. Untuk perbandingan layak juga diketahui, di sekolah itu selama 6 tahun diberikan pelajaran teori musik sebagai tingkat dasar, 6 tahun berikutnya mereka dapat menempuh tingkat lanjutan yang disebut program spesialis. "Mereka juga diberi pelajaran matematika untuk mengatur logika mereka", kata John seterusnya. Sementara itu Robert Pikler, seusai main, sempat juga menerangkan kepada TEMPO bahwa anak-anak yang barusan dipimpinnya sebagian berasal dari kelas 6, sebagian lagi dari kelas 9. Tetapi spesialis biola ini menerangkan perbedaan tersebut sama sekali tidak mengganggu kekompakkan. "Karena yang penting bukan tingkat mereka tetapi apa yang bisa mereka perbuat, apa yang dibisikkan oleh intuisi mereka. Sama sekali tidak ada kesulitan". Demikianlah konsert yang juga berhasil membawakan dengan baik karya Tschaikowsky -- Serenade for string in C mayor op. 48 -- dikomentari "baik" oleh dedengkot musik TIM Sukahardjana. Peniup klarinet yang semula sudah berjanji akan pulang setengah main,kalau konsert tersebut buruk -- ternyata sampai akhir pertunjukan masih tetap nangkring mendengarkan gesekan anak-anak, yang kelihatan masih lugu-lugu tetapi sangat serius itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus