Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Yayasan Lupus Indonesia (YLI).dan Internasional Film for Environtment, Health, and Culture (IFFEHC). menggelar festival film lingkungan, kesehatan dan budaya. Festival film ini akan digelar Mei- Juni mendatang.
“Melalui festival film ini, kami berharap bisa meningkatkan kualitas kesehatan dan lingkungan hidup di sekitar kita,” ujar Pendiri dan Direktur IFFEHC, Damien Dematra dalam konferensi pers pekan lalu.
Film-film yang diputar berasal dari berbagai negara. Di bidang lingkungan, film ini akan mempertontonkan kerusakan bumi di berbagai tempat dan upaya-upaya penyadaran untuk menyelamatkan bumi. Sedangkan di bidang kesehatan, film ini juga akan menyajikan sosialisasi atas penyakit-penyakit langka, akut atau kronis. ”Harapannya bisa menghilangkan praduga dan prasangka tak berdasar dari penyakit-penyakit ini,” ujar Tiara Savitri, Ketua Umum YLI.
Film-film yang inspiratif ini akan diputar di beberapa tempat seperti Japan Foundation pada Selasa 10 dan 14 Mei, Pusat Budaya dan Pengetahuan Russia mulai 13-17 Mei, @America-Pusat Budaya Amerika pada 1,9,15 dan 23 Juni dan Institut Francais d' Indonesesie pada 1-5 Juli mendatang.
Pada Kamis 8 Mei lalu panitia juga menganugerahkan penghargaan kepada beberapa sutradara dan film. Mereka memberikan anugerah film terbaik untuk film DAM 999 arahan Sutradara Soha Roy dari India. Film tentang bendungan sebelum masa kemerdekaan India ini juga meraih kategori Film terbaik kategori feature internasional. Film terbaik kategori film pendek dimenangkan film Private Sun karya Rami Alayan dari Palestina.
Sedangkan kategori film terbaik feature dokumenter diberikan kepada film Who Cares?, besutan sutradara Mara Mourao dari Brazil. Film terbaik kategori film dokumenter pendek diraih film The New Environmentalists karya John Antonelli , Will Parrinelo dan Tom Dusenbery dari Amerika Serikat. Dan film pendatang baru terbaik diraih film Beauty Queen karya Anna Fleury dari Amerika Serikat.
DIAN YULIASTUTI
Topik Terhangat:
Teroris| E-KTP |Vitalia Sesha| Ahmad Fathanah| Perbudakan Buruh
Berita Lainnya:
Pengamat Hukum: PKS Tidak Salah
Kisah Buruh Panci yang Kabur dan Ditangkap Tentara
Angkringan Tak Sehat Sumber Penularan Hepatitis A
Ratusan Penumpang Citilink Mengamuk di Adisutjipto
Polisi Takut Tangkap Anggota TNI Beking Bos Panci
Ahmad Fathanah Minta Sefti Tak Meninggalkannya
Perumahan Petinggi PKS di Condet Tertutup Rapat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini