Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Djakarta Warehouse Project atau DWP 2024 hari kedua berlangsung dengan kemeriahan tak ada habisnya dan penuh kejutan dari para disjoki atau DJ yang berjibaku dengan DJ Controller di Kemayoran, Jakarta pada Sabtu, 14 Desember hingga Ahad, 15 Desember 2024 dini hari. Para disjoki itu secara bergantian mengisi tiga stage yang disediakan DWP 2024, di antaranya Dragon Nation dan The Darker Side yang berada di dalam gedung, hingga Garuda Land yang megah di ruangan terbuka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dragon Nation stage paling kecil yang menyajikan keintiman antarpenonton dengan disjoki yang minim interaksi dan tiap individu fokus mengikuti ritme dentuman musik. Sementara The Darker Side, para disjoki menyajikan lagu-lagu pilihannya kaya remix kepada para penonton yang umumnya bergerombol. Nama-nama seperti DJ Sally, Rivo, hingga Argy bermain di panggung The Darker Side, sedangkan di Dragon Nation ada Kiara, Hathoris, hingga Robstee.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DWP merupakan festival musik dansa elektronik yang kerap memboyong headliner atau penampil utama dari pelbagai belahan dunia. Pada hari kedua, nama-nama seperti Porter Robinson dan Timmy Trumpet pun secara bergantian mengisi stage megah Garuda Land.
Aksi panggung disjoki Timmy Trumpet di gelaran DWP 2024 hari kedua yang memainkan terompet hingga memutar lagu penyanyi Indonesia, Bernadya, di Kemayoran, Jakarta pada Sabtu, 14 Desember 2024. TEMPO/Bagus Pribadi.
DWP 2024 Hari ke-2: Bawa Perasaan Tak Menyenangkan ke Lantai Dansa
Porter Robinson, kini berusia 32 tahun dan sedang menjalani tur album penuh ketiganya bertajuk SMILE! :D yang rilis pada tahun ini, mengikuti dua album sebelumnya Worlds (2014) dan Nurture (2021). Memulai karier sebagai musisi elektornik, Robinson terkenal dengan para penggemarnya di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Pada gelaran DWP 2024 Robinson memainkan lagu-lagu barunya di album SMILE! :D sekaligus untuk mempromosikannya. Di panggung dengan replika sepasang mata burung garuda menatap dirinya, ia membuka hentakan dengan memutar lagu berjudul “Easy” karyanya dengan Mat Zo dengan medley “One More Time” milik Daft Punk.
Seketika penonton yang hadir dari berbagai negara itu pun berdansa di ruangan terbuka dengan dentuman-dentuman khas Robinson. Nomor-nomor seperti “Since U Be Gone” dari Kelly Clarkson hingga “Time to Pretend” dari duo MGMT juga diputar dan menyatu dalam remix.
Tangan hangat Robinson di meja DJ tak berhenti di situ, saat musisi yang kerap menulis lirik-lirik sedih itu memutarkan lagu-lagu seperti “Undercover Martyn” milik Two Door Cinema Club yang membuat para penonton turut menyanyikannya. Melihat antusiasme penonton, Robinson menjadi keranjingan melakukan drop, sehingga bisa membiarkan penonton sing along.
Aksi panggung musisi indiepop sekaligus disjoki Porter Robinson di Garuda Land DWP 2024 hari kedua memainkan lagu-lagi dari album terbarunya di Kemayoran, Jakarta pada Sabtu, 14 Desember 2024. TEMPO/Bagus Pribadi.
Sementara ia juga memainkan lagu-lagunya. Dari album terbarunya, judul-judul seperti “Kitsune Maison Freestyle”, “Is There Really No Happines”, hingga yang populer seperti “Knock Yourself Out XD” dan “Cheerleader” mampu membuat penonton berdansa ligat. Tak hanya lagu-lagu dari SMILE! :D, ia juga memutar “Get Your Wish” dari Nurture dan “Divinity” lalu “Sad Machine” dari album pertamanya.
Lagu-lagu yang dirilis dalam bentuk single bersama pihak ketiga juga dimainkan. Misalnya kala Robinson memainkan “Everything Goes On” yang diproyeksikan untuk soundtrack game League of Legends. Kemudian ada pula single “Shelter” untuk anime berjudul sama pada 2016, layar lebar di belakang Robinson pun menampilkan cuplikan anime selama berlangsungnya lagu berdurasi enam menit itu yang tentu saja menambah perasaan sedih.
Suara Decit Logam Menuju Klimaks ala Timmy Trumpet
Sekitar 15 menit sebelum Timmy Trumpet melakukan tiupan pertama di DWP 2024, para penonton yang hadir menyaksikan pertunjukan drone di langit Kemayoran. Pukul 23.45 WIB, drone dimulai dengan membentuk gambar peta Indonesia berwarna hijau, kemudian bentuk love atau hati berwarna merah muda.
Para penonton DWP 2024 hari kedua menyaksikan atraksi drone yang membentuk peta Indonesia hingga burung garuda di Kemayoran, Jakarta pada Sabtu, 14 Desember 2024. TEMPO/Bagus Pribadi.
Tak hanya itu, drone juga membentuk tulisan #DWP24 dan From Indonesia To The World berwarna merah muda kekuningan. Ratusan drone itu masih menggapai-gapai langit saat bentuk burung garuda tersaji di hadapan ribuan mata penonton yang mendongak ke atas.
Usai pertunjukan drone, Timmy meniup terompetnya yang membuat para penonton merapatkan barisan di panggung Garuda Land. Ia mengawali aksi panggungnya dengan “Boom Boom Boom” miliknya dan Da Tweekaz kemudian disusul dengan “Can’t Hold Us” milik Macklemore yang sudah diremix khas dirinya.
Timmy banyak memainkan lagu-lagunya seperti “Dance Tonight”, hingga “Party Till We Die”. Namun di tengah-tengah itu, ia juga masih memainkan lagu milik musisi lain yang diremix seperti “Absolute Power” dari Broken Minds & AniMe, “Aria” milik Argy & Omnya, hingga yang populer seperti “Titanium” dari David Guetta ft Sia.
Berbeda dengan Robinson yang menyapa penonton berdasarkan transisi lagu, Timmy justru lebih sering berinteraksi dengan penonton. Di tengah-tengah membawakan “Activation” karya Aversion, Timmy mengibarkan bendera hitam putih kotak-kotak yang kerap digunakan untuk pertandingan balap, serta menyemprotkan asap dari alat seperti knalpot kendaraan bermotor.
Aksi panggung disjoki Timmy Trumpet di gelaran DWP 2024 hari kedua yang memainkan terompet hingga memutar lagu penyanyi Indonesia, Bernadya, di Kemayoran, Jakarta pada Sabtu, 14 Desember 2024. TEMPO/Bagus Pribadi.
Selain lagu-lagu EDM, Timmy sempat membawakan lagu-lagu hiphop seperti “Without Me” dari Eminem dan “In Da Club” milik 50 Cent, dengan remix dan sample yang diaransemen ulang. Usai membawakan dua lagu hiphop itu, ia kembali membawakan lagunya berjudul “Now We Are Free” dengan awalan bunyi terompet yang menggelegar berpadu dengan teknik stakato.
Mimik wajah penonton menggambarkan perasaan tak menyangka ketika Timmy membawakan lagu “Satu Bulan” milik Bernadya yang telah diremix sembari mengibarkan bendera merah putih. Ia melanjutkan aksinya dengan membawakan lagu “Kangen” Dewa-19. Sontak para penonton menyanyikan dua lagu galau itu.
“Ini kali pertama saya bermain di DWP. Mari bantu saya untuk mengambil foto keluarga di Indonesia dengan hitungan ketiga, silakan berpose,” katanya mengajak penonton berfoto sembari mengibarkan bendera merah putih.
Kibaran Bendera Negara Tetangga
Di antara kerumunan, bukan hanya bendera Indonesia yang berkibar melainkan Filipina, Malaysia, Singapura, hingga Kanada. Dzulhaiqal yang sepanjang pertunjukan mengibarkan bendera Malaysia, datang dari Kuala Lumpur bersama teman-temannya ke Kemayoran untuk menyaksikan DWP.
Selain Timmy Trumpet, Dzulhaiqal mengatakan mengejar pertunjukan Zedd di hari pertama dan Steve Aoki di hari ketiga. Menurut dia, gelaran DWP merupakan festival musik elektronik terbesar di Asia.
“Ini lebih ramai, artis dan musisinya dari berbagai. Di Malaysia ada tapi tak sebesar ini, makanya saya dan teman-teman langsung datang ke sini,” kata Dzulhaiqal.