Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Gado-gado untuk publik

Kaset keenan nasution "beri kesempatan" menunjukkan perubahan sikapnya, rocknya tinggal sedikit. kali ini ia lebih lembut, lebih manis. keseluruhan musik dalam kaset ini bagai seporsi gado-gado.

28 November 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERI KESEMPATAN Musik/Vokal: Keenan Nasution Produksi: Musica Studio. SESUDAH lama tak muncul, pekan lalu Keenan Nasution memasuki pasar musik kembali. Dengan jas merah ia duduk dalam Mercy Tiger biru sambil membaca koran. Di belakang sedan, seorang penjual koran -- yang kumuh berjalan sambil menadahkan tangan. Itulah gambar pada sampul kasetnya terbaru, Beri Kesempatan. Berisi 9 lagu--bikinan 1979-1981-rekaman itu menunjukkan bahwa ada yang sedang berubah pada pemusik usia 29 tahun itu. Meski sama sekali tak meninggalkan napas rock --jenis yang dianutnya sejak dulu -- kali ini ia lebih lembut, lebih manis. "Yang pasti vokal saya memang berubah," ujarnya kepada TEMPO. Dan ia mengaku memang sedang mencoba memberi variasi pada suaranya yang tipis-tinggi itu. Lebih dari itu, yang barusan digarapnya adalah musik untuk membelai publik selena-lenanya. "Habis, kalau saya bertahan pada musik yangkayak dulu-dulu, nggak laku sih," katanya jujur. Dengan kata lain Keenan tengah berupaya untuk bisa diterima kalangan lebih luas. Terutama lewat, misalnya, Naluri-nya yang lembut-manis dalam polesan orkes merayu-rayu (lagu pertama Sisi A). Juga Jangan Ulangi, Haholonganku (bahasa Batak: Kekasihku) dan Berangkat Dalam Diam. Nomor-nomor itu seakan dilahirkan oleh tangan Keenan yang lain. Yang sudah bilang, dalam Elegt "Apa daya musim kini berubah lagi. Kuhayati kemauan awami . . . " Elegi, adalah sebuah nomor blues. Dalam kaset ini lagu tersebut terasa seperti nyelonong dari dapur tetangga, meskipun ternyata -- bersama nomor Masa Remaja -- merupakan lagu-lagu yang paling asyik. Apalagi kalau bagian akhir Masa Remaja tak usah diulang begitu panjang dan tak dipasang dua kali di Sisi A. Toh pada Sisi B lagu itu ditempelkan pula--secara instrumental dan, baguslah, dalam aransemen yang berbeda. Sayang tak terus dikembangkan. Padahal, desing dan bunyi melengking keyboards dengan tingkahan gernuruh dram itu bisa dipadukan dalam rock model Keenan. Hanya saja ia sendiri mengaku kurang berani. "Kecuali kalau memang hendak melakukan eksperimen," katanya. Apa boleh buat: eksperimen mernang jauh dari pasar. Sehingga, pun untuk hanya memelihara "ciri", pada kaset ini "Keenan yang dulu" cuma hadir pada dua lagu: Masa Remaja dan Berr Kesempatan. Yang terakhir itu liriknya bicara tentang "pemerataan", dilengkapi suara gaduh pada bagian menjelang akhir tanpa jelas benar apa maksudnya. Setidak-tidaknya tak sejelas gambar sampulnya. Keseluruhan musik dalam kaset ini bagai seporsi gado-gado: menu yang mungkin bisa dinikmati hampir pada tiap kesempatan. Dan pembuatnya tak perlu gulung tikar. Seperti kata Keenan sendiri: "Kalau laku, saya 'kan bisa jadi orang kaya. Ha-ha-ha." Ha-ha-ha. Yudhistira ANM Massard

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus