Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
air meninggalkan hulu. kini terhempas di kelok-kelok
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
menyusur lembah, lekuk serta lurah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
adakah rindu tersimpan. adakah ingatan terpulang
setelah jauh mengalir tujuan tak lebih dari muara
sebuah tempat berjanji
entah damai entah luka
"bila tak sampai pada jalan terakhir
pesan-pesan dititipkan biar menjadi suara sayup saja
bahwa sepanjang batang angin saling setia dengan desir"
kian jauh pergi semakin terasa dekat
tempat pulang
apa lagi akan dijemput?
di atas sampan orang-orang mengulang dendang
menitip gelisah pada batu-batu,
pasir juga air
"sudah petang harilah senja. anak gembala
menghapus peluh. jalan terbentang
bila kan tiba. malam datang hatilah rusuh"
hulu, muara, hanya cinta tak sudah
pergi lalu kembali
siapa mencatat entah
dari kampung orang-orang terus pergi
kendati tak lagi berpedati
dari rantau satu-satu kembali pada janji tak pasti
ke mana akan pulang
apakah pada mitos, legenda, atau sejarah?
dari hulu air terus mengalir
Luka Sungai Luka Batang
sesudah banjir besar itu. samudera diarungi
perahu leluhur melaut sampai jauh
sampai daratan sebesar telur itik
bermukim serta berketurunanlah!
dari mana asal titik pelita, dari telong tali-bertali
dari mana asal nenek moyang kita, dari lereng gunung merapi
selain gunung juga laut. sungai tak disebut
liuk batang-batang. datang serta pulang
tambo hanya untuk orang-orang berkapal
tapi ia tak menangis. kendati segala hanya laut
dari hulu ia alirkan beragam keberangkatan
ada beberapa menemu tuju. ada sebagian diam setengah jalan
bermukim dan berketurunanlah!
telah ia antarkan banyak orang
ke rumah-rumah
telah ia sampaikan mereka ke ladang
pula sawah-sawah
sungai atau batang terus mengalir. dalam sejarah tertulis getir
telah lama banjir besar itu reda
tapi ia
tetap tak ada
Iyut Fitra lahir di Payakumbuh dan bergiat di Komunitas Seni INTRO. Buku puisinya, Mencari Jalan Mendaki, mendapatkan penghargaan dari Perpusnas RI 2019.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo