Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DAN apa yang akan kamu lakukan setelah kamu berhenti menyerang?" "Tak ada karena saya tak pernah berhenti menyerang," jawab Slim, yang diperankan Jennifer Lopez, dalam film terbaru dari sutradara Inggris Michael Apted. Kalau saja menceritakan domestic violence dengan sederhana tanpa embel-embel lainnya, mungkin film ini akan lebih meyakinkan.
Slim adalah seorang pelayan restoran yang menikah dengan lelaki kaya bernama Mitch (Bill Campbell). Hidupnya tiba-tiba berubah drastis bagaikan sebuah mimpi indah. Siapa yang menyangka, dari pelayan restoran, Slim bisa menjadi nyonya kaya. Slim pun tak menyangka, ketika ia menyukai sebuah rumah, Mitch langsung mendatangi penghuninya dan memberikan sebuah cek untuk membelinya.
Lima tahun kemudian, mimpi indah itu berubah jadi buruk. Ternyata semua kebahagiaan ada harganya. Pola berikutnya adalah Mitch berselingkuh, Slim mengkonfrontasi, Mitch memukul, dan Slim menerima. Ini terulang berkali-kali. Terngiang kata-kata Mitch pada malam pernikahan mereka: "Kamu akan selalu aman dengan saya." Pada akhirnya semua orang punya batas dan Slim pun berkemas dan membawa anaknya, Gracie (Tessa Allen), meninggalkan Mitch. Namun cerita tak berakhir di sini. Semua kartu kredit diblokir, semua cek ditolak, dan Slim bersama Gracie lari dari satu kota ke kota lain bagai buron. Setelah berganti kota, berganti nama, dan berganti gaya rambut dengan sejumlah wig, Slim memutuskan "enough" dan kisah ini mendadak berubah menjadi film balas dendam.
Sebagian besar perempuan mengalami domestic violence. Konflik yang mereka hadapi rumit dan untuk berteriak bahkan mengatakan "cukup!" tak mudah karena mereka terjebak berbagai siklus psikologis. Sayangnya, film Enough tak menggali masalah-masalah ini sehingga topik domestic violence menjadi latar belakang belaka.
Enough dibagi menjadi tiga bagian. Film dibuka dengan adegan-adegan ringan dan suasana ceria seperti yang sering kita jumpai dalam film komedi romantis. Babak kedua menampilkan Slim dikejar-kejar suaminya persis seperti genre film thriller. Kemudian film diakhiri dengan sekuens action ketika Slim menjelma menjadi penjagal yang membunuh suaminya dengan seni bela diri tentara Israel, krav-maga.
Yang lemah dari film ini adalah skrip. Awal perpecahan keluarga Slim digambarkan dengan dangkal dan klise: Mitch berselingkuh karena tak puas dengan hubungannya dengan Slim, tapi kita tak pernah tahu kenapa. Kita juga tak pernah mengerti apa sebenarnya yang membuat Mitch berubah seketika menjadi psikopat. Dalam film ini, tak ada pengembangan karakter yang mampu menjelaskan perubahan ekstrem yang terjadi pada tokoh-tokohnya. Michael Apted pun, yang selama ini dikenal sebagai sutradara yang menggarap karakter-karakter dalam sejumlah filmnya (Gorillas in the Mist, The World is Not Enough, seri dokumenter 7-up), tak mampu menyelamatkan mereka.
Mungkin penulis skenarionya, Nicholas Kazan, ingin membuat semacam protes terhadap sistem hukum yang buntu sehingga seorang istri harus sampai membunuh suaminya untuk melindungi anaknya dan dirinya sendiri. Tema individu versus sistem bukan hal yang baru. Contohnya John Q yang disutradarai Nick Cassavetes. Perbedaannya, dalam film Cassavetes, ada eksplorasi tentang sistem tersebut.
Di akhir cerita, Mitch dibunuh dengan brutal oleh Slim dalam adegan puncak yang penuh sensasi. Mungkin Mitch layak mati, tapi apa betul seorang perempuan perlu sampai pada titik saat kata "cukup" berarti membunuh?
Selama ini, film yang berkisah mengenai domestic violence selalu dikemas sebagai thriller (Sleeping with the Enemy). Kenapa? Sebab, kalau dijadikan drama psikologis, film itu mungkin tak akan sampai ke layar bioskop, mungkin hanya akan menjadi tayangan HBO atau Hallmark.
Enough lebih menitikberatkan violence daripada domestic violence dan nasib perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangganya. Tak penting lagi bahwa setiap tiga detik satu perempuan dipukuli suaminya di Amerika. Tak penting lagi bahwa satu dari sepuluh perempuan adalah korban kekerasan di negara kita.
Rayya Makarim
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo