Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Kilas Balik Insiden Sabtu Kelabu AACC 2008: Konser Musik yang Merenggut Nyawa di Bandung

Konser musik paling kelam di Kota Bandung terjadi 15 tahun lalu.

9 Februari 2023 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lima belas tahun lalu, antusias penonton sebuah konser musik memicu insiden hingga merenggut nyawa. Peristiwa itu menjadi sejarah kelam dunia panggung di Kota Bandung.

Pada 9 Februari 2008, terdapat konser musik yang diadakan di Gedung AACC atau Asia Africa Cultural Center yang berada di Jalan Braga, Kota Bandung. Konser tersebut sejatinya merupakan acara peluncuran album perdana band metal, Beside, yang gagap gempita, tetapi nahas yang terjadi berkebalikan dari hal itu. Sebelas orang meregang nyawa diduga akibat terinjak-injak dan kehabisan napas dalam suatu kondisi kepanikan massal.

Sebelumnya, pada tanggal 9 Februari 2008 telah dijadwalkan konser peluncuran album pertama band metal Indonesia, Beside dengan album yang bertajuk "Against Ourselves".

Awalnya, konser akan diadakan di amphitheatre Dago Tea House. Namun, karena sejumlah alasan tempat itu tak dipilih.

Singkat cerita, terpilihlah Gedung AACC atau Asia Africa Cultural Center sebagai lokasi, karena pada awalnya pihak Beside memperkirakan acara peluncuran album perdana mereka tidak dihadiri oleh peserta lebih dari 500 orang.

"Dalam pikiran Beside, mereka bukanlah band besar seperti Burgerkill yang memiliki massa hingga ribuan. Ditambah lagi, ini adalah peluncuran album perdana mereka," tulis Kimung seperti yang dikutip dari buku Memoar Melawan Lupa: Catatan-catatan tentang Insiden Sabtu Kelabu Tragedi AACC 9 Februari 2008 dan Ujungberung Rebels (2011).

Namun nahas, acara peluncuran album yang sejatinya akan dilaksanakan pada pukul 8 malam berubah menjadi malapetaka. Pada pukul 10 malam situasi menjadi makin panas, jumlah penonton yang hadir jauh melebihi ekspektasi.

Semula diperkirakan hanya 500 orang, saat jam semakin larut, jumlah penonton semakin membludak menjadi sekitar 1.500 orang, padahal kapasitas gedung AACC hanya sekitar 1.000 orang.

Tragedi nahas tersebut diduga berawal dari jebolnya pagar besi yang berfungsi untuk menyangga pintu masuk, kerusakan tersebut diduga disebabkan karena penonton yang berdesak-desakan, akibatnya banyak penonton yang menerobos masuk dan mengakibatkan penonton lain terinjak-injak hingga kehabisan napas.

Kepanikan massal terjadi akibat persediaan oksigen dalam gedung yang telah over capacity semakin menipis, Kimung yang mengambil sudut pandang dari Addy Gembel selaku salah satu panitia acara konser tersebut menjelaskan bahwa dirinya sempat terjebak dalam kerumunan penonton yang panik, dirinya berusaha untuk mengevakuasi beberapa korban yang pada saat itu terinjak-injak dan terjepit massa.

Di buku itu,  diceritakan awalnya acara konser tersebut berjalan lancar, suasana memanas disebabkan oleh kerumunan calon penonton tanpa tiket yang membuat onar di luar gedung, memaksa masuk dengan merobohkan gerbang dan aparat kepolisian yang pada saat itu berjaga tidak melakukan langkah preventif dan hanya berdiri merokok, menyaksikan kejadian tersebut.

Akibat tragedi yang disebut Insiden Sabtu Kelabu tersebut, sebanyak 11 orang dinyatakan meninggal karena kehabisan terinjak-injak dan kehabisan oksigen, sementara itu sebanyak 30 orang panitia dan saksi diperiksa oleh polisi, dan kepolisian pun menetapkan bahwa insiden tersebut disebabkan oleh kesalahan dari panitia, karena dari awal izin untuk acara tersebut hanya untuk 700 orang, tetapi polisi menemukan adanya 15 bonggol tiket yang setiap bonggolnya terdiri dari 100 tiket. Selain korban jiwa, akibat tragedi tersebut ruang kreatif alternatif di Kota Bandung semakin menyempit.

RENO EZA MAHENDRA

Pilihan editor: Selain Dewa 19, Ini Konser Grup Band 90-an Indonesia yang Penontonnya Bisa Membludak

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus