Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
The Big Short
Sutradara: Adam McKay
Skenario: Adam McKay, Charles Randolph
Pemain: Christian Bale, Steve Carell, Ryan Gosling, Brad Pitt, John Magaro, FinnWittrock, Marisa Tomei
Dari semua peristiwa penting sepanjang sejarah, krisis keuangan pada 2008 adalah salah satu yang paling sulit dipahami. Hal ini kerap menjadi tantangan bagi para sineas. Inside Job, film besutan Charles H. Ferguson pada 2010, menggunakan pendekatan film dokumenter untuk menjelaskan krisis ini. Film tersebut mendapatkan Oscar pada tahun yang sama untuk kategori film dokumenter terbaik. Ada lagi Margin Call, film drama 36 jam tentang krisis yang sama, yang mendapat sambutan saat diputar perdana di Sundance Film Festival 2011.
Tapi tontonlah cara yang dilakukan Adam McKay dalam The Big Short untuk menjelaskan film yang berpotensi menjadi bahan kuliah ekonomi serius dan rumit ini. Cara penceritaannya radikal kalau tak bisa disebut gokil. Ia mengadaptasi dari buku nonfiksi laris karya Michael Lewis, The Big Short: Inside the Doomsday Machine. Buku ini berkisah tentang orang-orang yang memprediksi runtuhnya pasar properti global dan berusaha mendapatkan keuntungan dari sana.
Penonton diperkenalkan kepada Dr Matthew Burry (Christian Bale). Burry merupakan ahli saraf sekaligus penggemar musik metal yang pada 2005 mengelola dana Scion Capital. Ia memprediksi pinjaman kredit perumahan di Amerika Serikat berada di ambang kebangkrutan. Lalu dia menginvestasikan US$ 1,3 miliar dalam credit default swap. Singkatnya, Burry bertaruh pada pasar perumahan.
Ide Burry ditiru oleh Jared Vennet (Ryan Gosling), bankir dari Deutsche Bank. Ia menawarkan prospek serupa kepada pengelola keuangan FrontPoint, Mark Baum (Steve Carell). Meski pesimistis, Baum dan timnya melakukan serangkaian investigasi lapangan kredit perumahan sebelum akhirnya mengikuti pola yang sama dengan Burry. Mereka mendatangi rumah-rumah yang tercatat telat membayar kredit, mewawancarai agen perumahan, para sales, hingga kreditor dengan profesi beragam—salah satunya penari bugil.
Lalu, ketika penonton mulai bingung terhadap istilah-istilah ekonomi dalam film ini, Vennet tiba-tiba menginterupsi cerita: "Apa ini membuat Anda bosan? Atau merasa bodoh?" Lalu Vennet memberi solusi yang tidak biasa. "Inilah Margot Robbie yang sedang mandi sabun." Adegan tiba-tiba berganti ke adegan aktris pirang yang berperan dalam The Wolf of Wall Street itu tengah mandi sabun di bak. Tangannya memegang satu gelas sampanye sembari menjelaskan istilah ekonomi tadi. "Paham? Sekarang, pergi," kata Robbie.
Demikianlah cara gokil McKay. Ia menampilkan orang terkenal yang tiba-tiba masuk dalam film menjelaskan pengalamannya saat krisis terjadi terhadap penonton. Selain Robbie, yang tiba-tiba muncul memberikan uraian adalah aktris Selena Gomes, juga koki ternama Anthony Bourdain. Bukan itu saja, para aktor—mirip pementasan Teater Gandrik—tiba-tiba bisa keluar dari adegan, dan kemudian menjadi dirinya sendiri (cameo), menghadap ke penonton, menjelaskan fakta sebenarnya. Lalu kemudian kembali ke dalam cerita lagi.
McKay juga menampilkan plot tambahan. Kisah tentang Charlie Geller (John Magaro) dan Jamie Shipley (Finn Wittrock), pemain baru dalam pasar keuangan yang juga membaca pasar properti. Dua karakter yang ingin kaya ini dibantu oleh mentor mereka, Ben Rickert(Brad Pitt). Burry, kelompok Baum, dan kelompok Rickert tidak pernah bertemu dalam film. Tapi McKay secara cerdas bisa menjelaskan bagaimana mereka terhubung.
Cara-cara tak lazim McKay membuat penonton bisa merasa senang dan terhibur setelah menyaksikan film ini. Bila paham akan krisis yang dikenal sebagai subprime mortgage itu, Anda bakal menyukai film ini. Sedangkan bila tidak paham akan krisis keuangan pada 2008 ini alias buta sama sekali, Anda bakal sedikit lebih paham setelah menonton film ini.
Amandra Mustika Megarini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo