Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Film perang Korea berjudul Harbin tayang di bioskop Indonesia. Ā
Film Harbin mengangkat cerita tentang pahlawan Korea Ahn Jung-geun.Ā
Kualitas visual dan audio ciamik menjadi nilai positif film Harbin.Ā
AHN Jeung-geun berjalan sempoyongan di atas sungai yang membeku. Angin kencang dengan suhu superdingin menyiksa tubuhnya. Namun ada hal lain yang lebih menyiksa ketimbang bekunya cuaca musim dingin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahn Jung-geun, yang diperankan aktor Korea Hyun Bin, dihantui rasa bersalah. Ia menjadi satu-satunya pejuang Korea yang selamat dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Jepang di sebuah markas sekitar 1909.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebenarnya, pria yang menjabat Letnan Jenderal Righteous Army itu sempat berhasil menumpas pasukan Jepang. Sayangnya, ia tak sampai hati menghabisi nyawa komandan pasukan Jepang, Tatsuo Mori, yang diperankan Park Hoon. Ahn Jung-geun justru melepaskan Tatsuo Mori agar ia bisa berkumpul dengan keluarganya.
Namun Tatsuo Mori balik badan saat dibebaskan. Ia mengajak pasukannya membantai tentara Ahn Jung-geun dengan meriam. Seperti peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga, Ahn Jeung-geun dituduh sebagai pengkhianat oleh rekan-rekan seperjuangannya yang lain setibanya di markas. Mereka ragu hanya Ahn Jung-geun yang selamat dari sergapan maut tentara Jepang itu.
Menyimpan bara dendam, Ahn Jung-geun bertekad menuntut balas. Ia bersama rekan-rekan seperjuangannya mengincar target yang lebih besar, yakni Ito Hirobumi, perdana menteri pertama Jepang sekaligus Gubernur Jenderal Jepang atas Korea.
Sejak Perjanjian Eulsa pada 1905, Jepang menguasai Korea. Dalam perjanjian itu, Jepang menghapus hak diplomatik Korea dan menjadikan wilayah tersebut sebagai bagian dari kolonialisme Nippon.
Adegan dalam film Harbin. IMDB
Berkat informasi intelijen yang diperoleh Ahn Jung-geun dan pasukannya, mereka mendapatkan berita bahwa Ito Hirobumi, yang diperankan Lily Franky, akan bertemu dengan Menteri Keuangan Rusia Vladimir Kokovtsov. Hirobumi disebut akan menumpang sebuah kereta dan turun di Stasiun Harbin, di Kota Harbin yang kini menjadi bagian negara Cina, pada 26 Maret 1909.
Membunuh Hirobumi akan menjadi simbol yang menguntungkan pasukan Korea. Maklum, Hirobumi adalah wajah dari kolonialisme Nippon. Faktanya, Ahn Jung-geun sukses menghabisi nyawa Hirohito hari itu. Atas tindakannya, Ahn Jung-geun dieksekusi mati setahun kemudian setelah menjalani serangkaian penahanan dan pemeriksaan oleh pihak kepolisian dan militer Jepang.
Cerita film Harbin, yang tayang di bioskop sejak 25 Desember 2024, diangkat dari kisah nyata Ahn Jung-geun. Bagi masyarakat Korea Selatan, nama Ahn Jung-geun teramat harum. Ia dinobatkan sebagai pahlawan nasional karena perannya memperjuangkan kemerdekaan Korea selama dijajah Jepang. Pada 1962, Ahn Jung-geun diganjar penghargaan Order of Merit for National Foundation, sebuah penghargaan sipil paling bergengsi di Republik Korea, atas jasanya memerdekakan Korea.
Sejatinya ini bukan pertama kalinya cerita perjuangan Ahn Jung-geun diangkat ke layar perak. Pada Desember 2022, sebuah film berjudul Hero tayang mengangkat perjuangan sang pahlawan. Bedanya, film Hero bergenre drama musikal. Sebuah cara tak biasa dalam mengemas tokoh penting negara menjadi sajian bioskop.
HarbinRilis: 25 Desember 2024 |
Nyatanya, film Harbin juga menyuguhkan sesuatu yang baru untuk penonton. Selain menawarkan aktor tampan Hyun Bin, sutradara Woo Min-ho menampilkan kualitas sinematografi ciamik. Adegan awal Ahn Jung-geun terseok-seok di hamparan es di atas sungai beku jadi buktinya.
Ya, sekilas saat menonton adegan tersebut, otomatis rasa kagum muncul. Sebab, latar sungai beku tersebut ibarat sebuah tempat indah yang tak biasa. Wajar jika penonton akan menganggap lokasi tersebut seperti di negeri dongeng. Min-ho juga cermat menyajikan gambar dari berbagai sudut.
Berkat bantuan sinematografer Hong Kyung-pyo (Parasite, 2019), Min-ho leluasa melakukan transisi visual. Sebagian contoh dari megahnya adegan pertempuran yang penuh cahaya dan warna menjadi lebih gelap dan mencekam saat Ahn Jung-geun dan kawan-kawan melakukan pertemuan rahasia untuk menyusun rencana pembunuhan Hirobumi.
Ya, meski bergenre laga, Harbin lebih mengedepankan unsur spionase. Aksi mata-mata rupanya lebih dominan. Cerita ala agen rahasia sukses menciptakan rasa cemas di benak penonton.
Aktor Hyun Bin dalam film Harbin. IMDB
Selain segi visual, kualitas musik pengiring alias scoring pada Harbin menambah kualitas tontonan. Urusan musik ini menjadi tanggung jawab Jo Yeong-wook. Pria 63 tahun itu mampu memberikan alunan musik orkestra nan megah pada adegan perang. Sementara itu, pada adegan mata-mata, musik dibuat lebih senyap dan mencekam.
Kostum pemeran pada film Harbin juga patut diacungi jempol. Musababnya, Ahn Jung-geun cs memakai pakaian berupa jas panjang dan topi bundar yang memang menjadi tren busana pada saat itu. Beruntung, kostum serba tertutup itu makin cocok ditampilkan saat adegan spionase.
Woo Min-ho menyebutkan bukan perkara mudah menerima tawaran menggarap film biografi Ahn Jung-geun. Tanggung jawab besar menjadi tantangan berat yang menggelayut jika ia gagal mengeksekusi film Harbin.
Salah satu tantangan yang dialami sutradara 54 tahun itu adalah bagaimana meramu cerita terbaik Ahn Jung-geun. Min-ho rajin datang ke toko buku sejarah dan membaca biografi tentang Ahn Jung-geun.
Pada salah satu buku yang ia baca, Min-ho terkesan pada cerita ketika Ahn Jung-geun membebaskan komandan tentara Jepang sesuai dengan hukum perang. Namun Ahn Jeung-geun justru dicurigai sebagai musabab keretakan pasukan pejuang kemerdekaan Korea.
"Ini cerita menonjol untuk saya. Saya tidak tahu dia punya banyak kegagalan di masa lalu," kata Min-ho, seperti dikutip dari Deadline.
Proses syuting film Harbin. IMDB
Tantangan juga datang saat ia memilih aktor yang tepat untuk memerankan Ahn Jung-geun. Pilihan Min-ho jatuh pada Hyun Bin. Namun ternyata merekrut Hyun Bin bukan perkara mudah. Min-ho mengaku harus mencoba tiga kali untuk meyakinkan Hyun Bin.
"Saya tahu memerankan Ahn Jung-geun bukan tugas mudah, butuh banyak keberanian," ujar Min-ho.
Bagi Hyun Bin, butuh komunikasi yang dalam bersama Min-ho sebelum memutuskan sikap. Sebagai aktor pemeran tokoh besar, ia tak ingin salah pandangan sedikit pun dengan sutradara.
Bagi aktor 42 tahun itu, tawaran memerankan Ahn Jung-geun ibarat dua sisi mata pedang. Di satu sisi, ia khawatir akan tanggung jawab berat memerankan tokoh penting. Namun, di sisi lain, ia paham tawaran untuk memerankan Ahn Jeung-geun tak akan datang dua kali.
"Sangat berarti untuk seorang aktor mengambil peran Ahn Jung-geun ke arah yang baru," tutur Hyun Bin.
Film tentang perjuangan kemerdekaan rupanya masih laris manis di pasar Korea Selatan. Buktinya, Harbin sudah ditonton lebih dari 4 juta orang hingga saat ini. Bahkan film Harbin diekspor hingga ke 117 negara, termasuk Indonesia.
Tingginya permintaan pasar domestik seperti menunjukkan lekatnya emosi masyarakat Korea Selatan dengan isu sejarah kolonialisme Jepang yang kejam. Di atas kertas, wilayah Korea dijajah Jepang sejak 1910 hingga 1945.
Setelah merdeka, hubungan Korea dengan Nippon buruk. Dendam penjajahan masa lalu masih sulit dihilangkan. Namun, setelah babak belur dihajar krisis ekonomi dan pemisahan diri dengan Korea Utara, Korea Selatan terpaksa berdamai dengan Jepang pada 22 Juni 1965.
Saat itu kedua perwakilan negara menandatangani perjanjian normalisasi hubungan diplomatik. Jepang dan Korea Selatan pada dasarnya menyepakati dua hal utama, yakni pembangunan hubungan diplomatik resmi dan membuka kegiatan ekonomi bersama. Bersamaan dengan normalisasi hubungan diplomatik, dana bantuan dari Jepang senilai ratusan juta dolar Amerika Serikat pun mengucur ke Korea Selatan.
Namun upaya merawat normalisasi hubungan diplomatik Jepang dengan Korea Selatan tak segampang membalikkan telapak tangan. Ada saja hal lain yang menjadi pemicu panasnya hubungan kedua negara, seperti tuntutan dari pihak Korea Selatan kepada sejumlah perusahaan raksasa Jepang untuk membayar kompensasi terhadap warganya atas tindak kekerasan yang terjadi selama penjajahan Jepang. Berulang kali pula Jepang menolak dengan alasan sudah meneken perjanjian normalisasi diplomasi. ā
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo