Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Generasi Keempat Perajin Barongsai

Perajin barongsai di Semarang kewalahan menerima orderan menjelang perayaan Imlek yang jatuh pada 29 Januari 2025.

18 Januari 2025 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Perajin barongsai Candra Wiro Utomo atau Wi Hong (tengah) beserta dua karyawannya memproduksi barongsai dan naga (liong) pesanan untuk perayaan Imlek 2025 di rumah produksinya, Jalan Hiri III, Kelurahan Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah, 14 Januari 2025. TEMPO/Budi Purwanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Perajiin barongsai di Semarang kebanjiran order menjelang Imlek pada 29 Januari 2025.

  • Wi Hong telah menyetop oderan sejak Desember 2024 karena tidak mampu memenuhi pesanan.

  • Pesanan tak hanya di Pulau Jawa, tapi juga hingga luar Pulau Jawa dengan harga mulai Rp 6,5 juta per paket.

CANDRA Wiro Utomo duduk di kursi kecil sambil sibuk melukis dengan tinta Cina. Warga keturunan Tionghoa yang akrab disapa Wi Hong ini berkali-kali mengarahkan dua karyawannya yang sedang menyelesaikan pesanan barongsai. Wi Hong tidak ingin ada kesalahan sedikit pun pada detail dan keserasian warna.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Candra Wiro Utomo melukis barongsai pesanan dari berbagai kota di Indonesia di rumahnya, 9 Januari 2025. TEMPO/Budi Purwanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi warga Tionghoa, barongsai merupakan hewan mitologi yang dipercaya sebagai penolak bala dan pembuang kesialan. Menurut cerita legenda Tionghoa, setiap Imlek, nenek moyang mereka menciptakan musik yang terdiri atas tambur, gembrengan, dan canang untuk mengiringi tarian naga guna mengusir makhluk yang meminta tumbal.

Karyawan menyelesaikan produksi barongsai pesanan menjelang perayaan Imlek di Semarang, Jawa Tengah, 9 Januari 2025. TEMPO/Budi Purwanto

Tarian barongsai dan naga diadakan untuk mengusir Nian dan roh jahat, juga untuk mendatangkan keselamatan serta keberuntungan.

Candra Wiro Utomo bersama barongsai buatannya di Kota Semarang, Jawa Tengah, 14 Januari 2025. TEMPO/Budi Purwanto

Wi Hong adalah generasi keempat pembuat barongsai di Semarang, Jawa Tengah. Ia mewarisi keahlian ayahnya serta meneruskan profesi engkongnya yang juga pembuat barongsai. Wi Hong mengatakan selalu mendapat keberkahan selama menjalani profesinya, baik dalam usaha maupun kehidupan. Karena itu, ketika banyak pesanan, ia berusaha membagi-bagikan pekerjaan kepada banyak orang. 

Daftar pesanan barongsai untuk diproduksi di rumah produksi barongsai di Semarang, Jawa Tengah, 9 Januari 2025. TEMPO/Budi Purwanto

Di sebuah papan tertulis daftar pesanan yang harus mereka selesaikan sebelum perayaan tahun baru Imlek 2576 yang jatuh pada 29 Januari 2025. Sejak tiga bulan sebelum perayaan Imlek, jumlah pesanan mulai meningkat dari Pulau Jawa hingga luar Pulau Jawa. Wi Hong bahkan sampai kewalahan menangani banyaknya orderan. “Terakhir kami menutup orderan pada Desember. Kami sudah tidak sanggup untuk mengejar waktu sebelum Imlek,” ujarnya.

Karyawan mengejar pesanan liong untuk perayaan Imlek 2025 di rumah produksi barongsai milik Candra Wiro Utomo di Semarang, Jawa Tengah, 14 Januari 2025. TEMPO/Budi Purwanto

Dibantu dua karyawan, kapasitas produksi di rumah produksi yang berlokasi di Jalan Hiri III, Kelurahan Karangtempel, Kota Semarang, itu mencapai 5 barongsai dan 2 liong naga dalam sebulan. Barongsai buatannya dihargai Rp 6,5 juta per paket. Sementara itu, liong naga sepanjang 18 meter dihargai Rp 9 juta per paket.

Karyawan mengerjakan pesanan liong di rumah produksi barongsai milik Candra Wiro Utomo di Semarang, Jawa Tengah, 14 Januari 2025. TEMPO/Budi Purwanto

Wi Hong merasa senang dan bangga karena saat ini barongsai berkembang. Tidak hanya digelar untuk ritual perayaan di kelenteng, barongsai juga hadir dalam acara peresmian kantor, momen pernikahan, ataupun ulang tahun instansi. Usahanya untuk tetap melestarikan budaya leluhurnya dirasakannya menyebarkan keberkahan bagi semua orang.

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus