Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Kisah Sang Intel Bertubuh Permai

31 Januari 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saya Jennifer Garner. Saya berperan sebagai agen CIA di serial Alias…. Saat ini CIA mempunyai pekerjaan penting dan menarik bagi warga AS, terutama yang memiliki kemampuan berbahasa asing…. Jika Anda warga Amerika yang sedang mencari pekerjaan penuh tantangan, dengan kesempatan untuk membuat perubahan di dunia dan di dalam negeri, hubungi www.cia.gov. Terima kasih.

KALIMAT lowongan kerja itu terpampang di situs CIA. Bahkan, kalau mau, file suara Garner juga bisa didengar. Sukses serial Alias—yang kini masih ditayangkan Indosiar setiap Minggu malam—yang diudarakan pada 2001, tak disangkal telah berdampak bagi terkereknya lagi citra CIA yang sempat anjlok setelah serangan 11 September. Terbukti, "iklan Garner" itu mendongkrak kembali animo generasi muda Amerika untuk mendaftar. Semua cewek ingin menjadi intel "hip", jago kick boxing, seksi, dan sekaligus brilian seperti Sydney Bristow. Semua intel pria ingin punya rekan kerja yang keren seperti Sydney Bristow. Intel menjadi sebuah profesi yang tengah melejit di AS.

Tiga musim tayang (66 episode) mengukuhkan Garner sebagai Sydney Bristow, ikon baru di langgam spy film, yang pernah diisi nama seperti Farah Fawcett atau Cheryl Ladd, mata-mata cantik di Charlie's Angels. Tak seperti spy perempuan di masa lalu yang lebih sering menggunakan kedip mata dan buah dada sebagai alat melunakkan musuh yang dungu, Sydney Bristow—seperti intel pria—menggunakan kegagahan dan kepandaian untuk menaklukkan musuh. Untuk melakukan adegan laga, Garner melakukan hampir semua adegan berbahaya tanpa pemeran pengganti. (Ia seorang kick boxer yang tangguh, selain pernah belajar balet sembilan tahun. Maka jangan ragukan kelenturan dan kecepatan kakinya di Alias, oke?). Daya tarik lainnya, dalam penyamaran Sydney sering berkostum super sexy yang memamerkan tubuh permai Garner. Kakinya yang panjang dan tangannya yang gesit itu bikin penonton berdegup. Gile ni cewek....

Alias terpusat pada keluarga Bristow yang menggeluti dunia intelijen layaknya keluarga lain memandang indahnya darmawisata. Kisah dimulai ketika Sydney yang baru lulus kuliah direkrut SD-6, organisasi rahasia yang dipercayainya sebagai instrumen CIA. Apalagi bosnya adalah Arvin Sloane, mantan petinggi CIA. Ternyata SD-6 adalah salah satu mafia internasional yang menjadi lengan Alliance, korporasi hitam yang bergerak global. Sydney harus kehilangan tunangannya yang dibunuh Sloane ketika ia bercerita tentang SD-6.

Dengan niat membalas dendam, Sydney tak punya pilihan lain kecuali mendaftar menjadi agen CIA, dengan seorang agen penghubung bernama Michael Vaughn (Michael Vartan). Ia menjadi satu dari dua agen ganda di SD-6. Agen ganda lainnya adalah Jack Bristow (Victor Garber), ayah kandung Sydney, yang menjadi tangan kanan Sloane. Sydney yang cuma tahu bahwa ibunya, Laura Bristow (Lena Olin), sudah meninggal pada saat ia berusia 6 tahun, belakangan menemukan kenyataan mengejutkan. Sang ibu yang bernama asli Irina Derevko bukan saja masih hidup, melainkan juga seorang agen paling jenius di KGB, sehingga CIA menempatkannya di peringkat 6 dari 35 orang di seluruh dunia yang harus diburu.

Di luar rumitnya hubungan tiga anak-beranak ini, Sloane yang terobsesi untuk mengumpulkan Manuskrip Rambaldi (terdiri dari 47 bagian yang tersebar di seluruh dunia, 24 di antaranya dimiliki CIA) membawa SD-6 berhadapan, kadang bertempur, dengan berbagai pihak. Dari Kandahar hingga Madagaskar. Dari Tokyo hingga Helsinki. Bahkan Bali pun disentuh, dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata. Okelah, semua "kota" itu sebenarnya hanya tempat parkir di Disney Studio yang disulap dengan property dan citra komputer. (Tim produksi Alias cuma mematok waktu lima hari untuk menyelesaikan satu episode!). Di televisi, operasi Sydney dari satu kota ke kota lain menjadi daya tarik tersendiri. Kemampuan Sydney menggunakan puluhan bahasa asing—meski cuma dua-tiga kalimat—dan kemahirannya menyamar (sebagai pelacur, sebagai mahasiswa, sebagai kurator, atau pegawai bank) dilakoni dengan mudah, karena wajah dan tubuh Sydney yang mudah berlipat-lipat seperti bunglon. Di samping aksi tendang, tembak, dan bom itu, tentu saja ada komplikasi percintaan. Antara Sydney dan rekan kerjanya, Vaugn (yang kemudian dilanjutkan oleh para pemainnya di luar film); antara ayah Sydney dan adik iparnya sendiri Katya (diperankan Isabella Rosselini) dan seterusnya. Pokoknya lengkap.

Secara sederhana Alias seperti gabungan James Bond dengan La Femme Nikita. Namun kreator film ini, J.J. Abrams, yang memberikan karakter dasar setiap tokoh, memberikan tantangan lain bagi penonton: alih-alih menawarkan empat struktur yang biasa dipirsa penonton Amerika, ia memperkenalkan bentuk lima struktur yang tak lazim. Abrams menjadikan sekuens pembukaan sebagai lanjutan petualangan. Resep yang awalnya sempat ditentang jaringan ABC ini justru membuat fans Alias kepincut untuk terus menunggu setiap episode. Apalagi Abrams juga mempekerjakan banyak penulis mahir seperti Jeff Pinkner (Ally McBeal), John Eisendrath (Beverly Hills 90210), sampai duet Roberto Orci dan Alex Kurtman-Counter (Hercules dan Xena).

Toh, dengan seluruh kekuatan itu, tak ada yang lebih tepat dari ucapan Michael Giacchino, komposer lagu tema Alias yang sangat techno itu. "Tanpa Jennifer, film ini tak ada apa-apanya."

Akmal Nasery Basral

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus