Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Lagu Baru Kanye West Tuai Kontroversi, Tampilkan Putrinya dan Sean 'Diddy' Combs

Kanye West merilis lagu baru yang menampilkan putrinya berusia 11 tahun dan Sean 'Diddy' Combs, meski sudah dilarang Kim Kardashian.

17 Maret 2025 | 13.53 WIB

Ekspresi Kanye West saat berbincang dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Washington, Amerika, Kamis, 11 Oktober 2018. Kanye West tampak mengenakan topi merah bertulisan slogan yang kerap disebut-sebut Donald Trump, Make America Great Again. REUTERS
Perbesar
Ekspresi Kanye West saat berbincang dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Washington, Amerika, Kamis, 11 Oktober 2018. Kanye West tampak mengenakan topi merah bertulisan slogan yang kerap disebut-sebut Donald Trump, Make America Great Again. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kanye West merilis lagu baru yang menampilkan putrinya, yang berusia 11 tahun berinisial NW, dan Sean 'Diddy' Combs. Rapper berusia 47 tahun itu membagikan lagu berjudul 'Lonely Roads Still Go to Sunshine' dalam sebuah unggahan di X pada Sabtu, 15 Maret 2025. Lagu tersebut menampilkan Diddy dan putranya, King Combs, NW dan musisi Jasmine Williams, yang dicatat West sebagai artis Yeezy baru dari Chicago.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Lagu ini dimulai dengan rekaman suara, yang berisi Diddy dan West berbicara melalui telepon. "Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih banyak karena telah merawat anak-anak saya," kata pria yang diyakini sebagai Diddy dalam percakapan itu. "Tidak ada yang menghubungi mereka, tidak ada yang menelepon mereka," katanya, dikutip dari People. "Tentu saja, aku sangat mencintaimu," jawab West. "Kau membesarkanku. Bahkan saat aku tidak mengenalmu, tahu apa yang kukatakan?"

Di antara lirik lainnya dalam lagu tersebut, dapat terdengar NW menyanyikan sebait rap. "Ketika kau melihatku bersinar, maka kau melihat cahaya."

Kim Kardashian Larang Kanye West Rilis Lagu

 

Sebelum perilisan lagu, West membagikan tangkapan layar yang berisi percakapan teks antara dirinya dan Kim Kardashian, mantan istrinya. Dalam percakapan tersebut Kardashian memberi tahu West bahwa dia telah memiliki hak atas nama anak tertua mereka. Hal ini merupakan upaya untuk menghentikan perilisan lagu tersebut. Namun unggahan tersebut sekarang telah dihapus. "Aku tidak akan pernah berbicara denganmu lagi," kata West kepada mantan istrinya dalam percakapan tersebut. 

Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan pasangan Kim Kardashian dan Kanye West menghadapi tekanan yang meningkat baik dari eksternal maupun internal. Namun, Kim tetap memperdulikan Kanye dan sayang kepadanya. Instagram/@kimkardashian

Kardashian menulis bahwa ia mengirim dokumen agar NW tidak ikut dalam lagu Diddy untuk melindunginya, dan mengakui telah mematenkan nama NW saat lahir. "Saya bertanya kepada Anda saat itu apakah saya dapat mematenkan namanya. Anda menjawab ya. Saat dia berusia 18 tahun, hak itu akan menjadi miliknya. Jadi berhentilah," kata Kardashian.

Ia tidak ingin NW terlibat dalam perilaku ayahnya atau drama apa pun seputar Diddy yang menghadapi tuduhan perdagangan seks. Kardashian telah menghubungi semua orang yang bisa dihubungi untuk mencegah lagu ini dirilis.

"Saya tidak ingin hanya 'melihat' anak-anak saya," tulis Kanye, di X. "Saya perlu membesarkan mereka." Dilansir dari E! News,  Kanye, yang telah membantu NW memproduksi album debutnya, terkadang menggunakan media sosial untuk menyampaikan keluhannya atas pengaturan yang melibatkan anak-anaknya dan Kim Kardashian. Dalam beberapa bulan terakhir, ia juga semakin sering menggunakannya untuk memuji mendiang pemimpin Nazi Adolf Hitler dan berbagi foto swastika serta konten anti-Semit lainnya.

Hubungan Kanye West dan Sean 'Diddy' Combs

West sebelumnya membela Diddy, yang saat ini berada di penjara. Ia mengatakan bahwa dirinya yakin produser musik itu harus dibebaskan dari penjara. Dalam serangkaian unggahan pada 6 Februari 2025, West menulis bahwa mereka berusaha menjadikan Diddy sebagai contoh. Di antara unggahan X lainnya ia memuji Adolf Hitler dan mengatakan bahwa tidak akan pernah meminta maaf atas pernyataan kebenciannya.

West sebelumnya menghadapi pengawasan ketat atas unggahan kebencian di media sosial lainnya. Termasuk satu unggahan saat ia menyebutkan gerakan satu tangan dari Elon Musk, yang ia berikan saat pelantikan Donald Trump. "Serangan 'semua orang adalah Hitler' sangat basi,” kata Musk menanggapi. Tak lama kemudian, West diputus oleh agennya, dan perusahaan Shopify menutup situs web pakaiannya setelah ia mencoba menjual kaos bergambar swastika.

Diddy didakwa pada September 2024 atas tuduhan perdagangan seks, pemerasan, dan pengiriman untuk terlibat dalam prostitusi, dan sejak itu mengaku tidak bersalah atas setiap tuduhan. Jaminannya ditolak, dan persidangannya dijadwalkan akan dimulai pada Mei 2025. 

SOFWA NAJLA TSABITA SUNANTO | PEOPLE | E! NEWS | TMZ

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus