Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Misyatun, siswi SMK Rembang Purbalingga berhasil menyabet StoS Award kategori film pendek di ajang South to South (StoS) Film Festival 2014. Film Lawuh Boled yang diproduksi Pedati Film ini berhasil menyisihkan lima film nominator dari berbagai kota di Indonesia.
Direktur Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga Bowo Leksono mewakili, pembuat film Lawuh Boled menerima penghargaan Stos Award dari Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Albert Nego Tarigan, pada malam penganugerahan StoS Film Festival, Selasa, 18 Maret 2014, di GoetheHaus Pusat Kebudayaan Jerman di Jakarta.
Misyatun tidak menghadiri malam penganugerahan dikarenakan sudah duduk di bangku kelas XII, sehingga harus menyiapkan ujian sekolah dan ujian nasional. "Kami senang dan bangga, film kami yang berbicara tentang ketimpangan sosial di lingkungan kami, mampu berkiprah di tingkat nasional," kata sutradara yang hobi menulis ini, Rabu 19 Maret 2014.
Salah satu dewan juri film pendek Damar Ardi, dalam rasionalisasinya mengatakan, film Lawuh Boled menjadi yang terbaik karena disamping baik secara teknis juga sangat kuat dalam mengangkat isu sosial tentang kekurangan pangan. "Realita semacam ini masih terus terjadi di lingkungan kita," ungkap programer XXI Short Film Festival.(Baca : Film Pelajar Purbalingga Buka Festival Film SToS)
Film pendek Lawuh Boled, berkisah tentang sebuah keluarga, dengan ibu yang buta huruf. Ketidakmampuan membaca ini seperti dimanfaatkan oleh ketua RT dalam memberikan kupon beras jatah Raskin. Alhasil, keluarga itu, di hari itu, hanya mengonsumsi ketela pohon yang direbus karena tidak ada nasi untuk dimasak.
Film yang diproduksi 2013 ini telah menyabet berbagai penghargaan ajang festival film, seperti film fiksi pendek terbaik Malang Film Festival 2013, film terbaik Gayaman Award Festival Film Solo 2013, film fiksi pendek terbaik Festival Film Purbalingga 2013, film terbaik Psychofest 2013, serta sutradara berbakat (Iqbal Rais Award) Piala Maya 2013.
StoS Film Festival yang digelar dari 14-18 Maret 2014 di Jakarta merupakan festival film dua tahunan yang fokus pada isu lingkungan, sosial, dan budaya. Festival ini menawarkan ragam program yang membuka cakrawala persoalan lingkungan baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.
ARIS ANDRIANTO
Berita Terpopuler
Berduka, Rolling Stones Batalkan Tur di Australia
Bella Shofie Pamer Pacar Baru
Miley Cyrus Bikin Tato Kucing di Bibir
Chris Brown Resmi Ditahan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini