Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Melihat Lukisan 16 Pelajar Jakarta, Tak Kalah dengan Orang Dewasa

Sebanyak 31 lukisan karya 16 pelajar Jakarta dipamerkan di Marto Rumah Seni dan Ngopi, Pondok Labu, Jakarta. Menawarkan beragam aliran.

20 Desember 2018 | 18.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Puguh Tjahjono, saat melihat dua lukisan karya anak berkebutuhan khusus di pameran lukisan Paramuda, Rabu 19 Desember 2018. (Tempo/Muhammad Kurnianto)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sederet lukisan karya pelajar Jakarta dipamerkan di Marto Rumah Seni dan Ngopi yang berlokasi di jalan Pondok Labu 1 No. 8b, Cilandak, Jakarta Selatan. Bertajuk Paramuda Galang Harmoni Lewat Karya Seni itu digelar mulai 19 Desember 2018 hingga 23 Desember 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dibuka oleh Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Susianah Affandy dan Ketua Dewan Kesenian Jakarta Irawan Karseno pada Rabu, 19 Desember 2018, pameran ini diikuti oleh 16 peserta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saat pendaftaran kurang lebih ada 50 peserta yang mau ikut, karena sudah di seleksi jadi ada 16 peserta karena kita juga menjaga kualitas," kata salah satu kurator pameran S. Prisade saat ditemui di Marto rumah seni dan ngopi, Rabu, 19 Desember 2018.

Menurut Prisade, para peserta pameran berasal dari berbagai sekolah di Jakarta, baik sekolah formal maupun informal. Bahkan ada karya anak-anak difabel.

"Ada lima anak difabel yang ikut rata-rata aliran lukisannya ada yang figuratif, ekspresionis abstrak, figuratif naif, semi geometris, figuratif simbolis dan impresionis abstrak," ujarnya.S. Prisade, kurator pameran lukisan Paramuda saat melihat karya peserta, Rabu 19 Desember 2018. (Tempo/Muhammad Kurnianto)

Total ada 31 lukisan yang dipamerkan. Karya anak- anak yang mengikuti pameran ini, kata Prisade, bisa dibilang luar biasa. Bahkan tidak kalah dengan karya orang dewasa.

"Dari banyaknya yang mendaftar kita saring, apabila lukisan baik tapi framenya kurang baik maka tidak kita terima, ya seperti pakai baju saja lukisan dan frame itu harus sesuai," kata Prisada.

Kurator pameran lukisan Paramuda sekaligus pendiri Marto Rumah Seni dan Ngopi ini Puguh Tjahjono mengatakan ke depannya akan menjadikan pameran ini sebagai pilot project pameran lukisan pelajar.

"Selain saya, Jeffrey Sumampouw juga menjadi kurator seleksi. Kedepannya program jangka panjang disini akan menjadi pilot project pameran lukisan anak- anak di Indonesia," katanya.

Baca: Misteri di Balik Lukisan Termahal Dunia Karya Leonardo Da Vinci

Puguh mengatakan, setelah penyaringan ini, anak-anak yang lukisannya di pamerkan merasa sangat senang dan guru- guru mereka di sekolah juga ikut senang.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus