Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kantata Takwa
Durasi: 72 menit
Sutradara: Gotot Prakosa dan Erros Djarot
Rilis: 2008
Kalau bukan karena Gotot Prakosa, mungkin film Kantata Takwa tak akan pernah tayang selamanya. Gotot wafat pada 4 Juni lalu. Dialah yang sebelumnya menyemangati tim melanjutkan kembali proyek film itu. Padahal yang lain sudah lupa. Termasuk Erros Djarot, yang bersama Gotot menjadi sutradara film Kantata. "Dia yang menyemangati anak-anak untuk mengerjakan lagi," kata Erros saat ditemui Juli lalu.
Film ini dibuat mereka pada 1990. Pada Januari 1990, grup musik Kantata Takwa manggung di Gelora Bung Karno. Film siap tayang pada akhir 1990. Tapi aparat berkerut melihat konten film yang dinilai menghina pemerintah, vulgar, dan provokatif. "Aparat minta banyak adegan dipotong. Saya tidak mau," ujar Erros. Setiawan Djody, taipan yang jadi pemain gitar di Kantata dan yang mendanai proyek, membujuk Erros berkompromi. Tapi Erros ogah. "Saya bilang, ya sudah nanti-nanti saja dirilisnya," kata Erros.
Akhirnya Erros pun lupa. Gotot-lah yang mengingatkan bertahun-tahun kemudian. Editan pertama dirombak lagi. Proyek yang sudah belasan tahun ditinggalkan digarap lagi. Ratusan rol seluloid dikeluarkan dari gudang. Sebagian hasil rekaman sama sekali tak bisa dipakai karena pita rekaman meleleh dimakan usia. "Banyak sekali hasil syuting yang terbuang karena rol filmnya rusak," ucap Erros. Proses edit yang kedua akhirnya selesai dan film ditayangkan perdana di Festival Film Singapura pada April 2008, selang 18 tahun sejak syuting pertama kali dilakukan.
Kantata Takwa adalah grup musik yang beranggotakan Iwan Fals, Sawung Jabo, Jockie Soerjoprajogo, Setiawan Djody, dan penyair W.S. Rendra. Djody-lah yang mengajak mereka berkumpul untuk membikin sesuatu. Di grup itu, Rendra berperan sebagai penasihat spiritual dan penulis lirik. Di tengah jalan menuju konser akbar, Djody meminta Erros merekam pertunjukan tersebut. "Dia bilang, 'Ros, rekamlah konser kami nanti,'" kata Erros menirukan Djody. Erros tak mau kalau sekadar mendokumentasikan. "Mending TVRI saja. Tapi, kalau menyelami jiwa dan kegilaan-kegilaan karya Kantata, saya mau," ujarnya. Djody setuju. Maka dimulailah proyek film semi-dokumenter, semi-eksperimental, dan semi-fiksi berjudul Kantata Takwa.
Yang pertama dilakukan Erros sebelum syuting adalah mendalami lirik Rendra. Rendra adalah penulis lirik hampir semua lagu baru yang dibikin Kantata. Lagu Kesaksian mengilhami Erros membuat tokoh perempuan berkerudung yang selalu hadir dalam hampir semua adegan penting, tapi tak mengucapkan sepatah kata pun. Dalam lagu itu, Rendra menulis: "...Banyak orang hilang nafkahnya. Aku bernyanyi menjadi saksi. Banyak orang dirampas haknya. Aku bernyanyi menjadi saksi...." Perempuan berkerudung inilah yang jadi benang merah yang menyatukan adegan-adegan dalam film Kantata.
Ada satu tokoh selain si perempuan berkerudung yang jadi benang merah, yakni pasukan penembak yang memburu tokoh-tokoh utama. Mereka berjubah hitam-hitam membawa senapan laras panjang dan menggunakan masker gas. "Mereka anti terhadap udara luar. Karena itu, begitu maskernya dibuka, dia mati. Itu sebenarnya berbicara tentang Orde Baru," kata Erros. Proses pembuatan Kantata melibatkan puluhan aktor dan direkam di banyak tempat. Ada lokasi dengan latar hutan sampai pantai Parangtritis. Oleh Gotot dan Erros, penonton dibawa bolak-balik dari panggung konser ke adegan-adegan dramatisasi yang mereka bikin.
Musik Kantata adalah bentang potret kehidupan, dari yang religius, tragis, sampai parodi. Erros dan Gotot merangkum makna yang tersirat di balik musik Iwan cs. Juni lalu, Gotot, sineas itu, meninggal. Sepanjang Juli, untuk menghormatinya, Kineforum menayangkan kembali Kantata Takwa.
Ananda Badudu
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo