Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Menjaring Kepiting

Panasnya gigitan agas tak lagi mengganggu Salma Tatuta, 65 tahun, petani kepiting di hutan Teluk Bintuni, Papua Barat.

27 Juli 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menjaring Kepiting

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Panasnya gigitan agas tak lagi mengganggu Salma Tatuta, 65 tahun, petani kepiting di hutan Teluk Bintuni, Papua Barat. Walau perolehan kepiting sudah tak seperti dulu, Mama Salma-begitu ia kerap disapa-tetap menangkap kepiting untuk mnunjang kehidupan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kini hanya sekitar 15 ekor kepiting per hari berhasil ia tangkap. Padahal dulu ia bisa mendapat hingga 50 ekor kepiting. Meski tangkapan menurun, ia tak lalu serakah. Kepiting betina bertelur yang terjaring dalam kerambanya langsung dilepaskan ke air. Hal ini dilakukannya agar populasi kepiting terus terjaga. Apalagi, kepiting juga memiliki peran penting dalam ekosistem hutan mangrove Teluk Bintuni.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penurunan hasil tangkapan kepiting tidak hanya disebabkan persaingan antara petani lokal dan petani luar yang mencari kepiting di Teluk Bintuni. Masalahnya, hutan mangrove yang menjadi rumah bagi kepiting Teluk Bintuni semakin terkikis. Luas hutan mangrove Papua Barat tercatat 438.252 hektare dengan 52 persen berada di pesisir Teluk Bintuni. Ironisnya, berdasarkan data Pemerintah Kapubaten Teluk Bintuni, sebanyak 8.553 hektarenya telah rusak.

Berbagai kegiatan penyelamatan mangrove Teluk Bintuni mulai diiniasiasi. Salah satunya melalui pendirian kelompok yang memberdayakan masyarakat lokal bernama maetefa (ekowisata), orose (penanam bibit), neromote (perajin), magote (pencari kepiting),dan kekeru (pengelolaan kepiting). Melalui lima kelompok ini, hutan mangrove Teluk Bintuni tidak hanya bernilai ekonomi, tapi juga lestari.

Hutan mangrove merupakan penyumbang oksigen penting bagi bumi karena kemampuannya menyimpan karbon lima kali lebih banyak per hektare dibanding hutan tropis dataran tinggi. FOTO DAN TEKS: TEMPO/NITA DIAN

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus