Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BAGI Monty Tiwa, waktu bergerak teramat cepat. Sebenarnya, rencana untuk menjadi sutradara baru akan dilakukannya akhir tahun ini. Namun, karena di saat yang sama Rudi Sudjarwo—duetnya selama ini—sedang menggarap film Cintapucino. Jadwal Agus Ringgo (salah satu pemain dalam film ini) padat, semua rencana berubah total. Monty pun didapuk menjadi sutradara lebih ”awal” dari yang dia rencanakan. ”Kebetulan karena saya yang mengembangkan cerita sejak awal,” katanya.
Pengalamannya menjadi tandem Rudi selama ini dua tak lekas membuat Monty langsung on dengan pekerjaan barunya. Gara-gara film ini, berat badannya turun hingga 10 kilogram. ”Tekanan mentalnya luar biasa,” katanya. Tapi puaskah dia dengan kerja kerasnya itu? Berikut ini petikannya.
Kenapa memilih film komedi?
Komedi spesialisasi saya. Lagi pula, saat ini kita sudah sangat membutuhkan tontonan yang menghibur. Di koran ada berita tentang suami yang membakar istri dan mutilasi. Saya pikir saatnya untuk rileks sebentar.
Dalam film ini, sejauh mana supervisi yang dilakukan Rudi?
Pada akhirnya, saat itu, Rudi sibuk dengan filmnya sendiri. Dalam film ini, dia lebih berperan sebagai produser. Ketimbang supervisi dalam arti sesungguhnya, kenyataannya dalam film ini lebih banyak sharing saja. Kalau ada masalah dengan kamera, saya bertanya pada dia.
Lebih enak jadi sutradara, penulis skenario, atau pencipta lagu?
Sekarang saya sedang mengalami krisis identitas ha-ha.… Pak Leo (Soetanto, Produser Eksekutif Sinemart Pictures—Red.) juga sering bertanya, saya mau di bagian mana? Buat aku sih di bagian mana saja aku siap. Yang penting saat film itu diproduksi, filmnya bisa menjadi utuh. Tergantung di bagian mana saya diperlukan.
Kalau boleh memilih?
Mendingan jadi penulis saja. Di film ini kan saya harus menulis, merevisi, lalu menyutradarai juga. Saya mengkontradiksikan diri sendiri.
Dengan pengerjaan yang singkat itu apakah bisa maksimal?
Buat aku dan Rudi sih, hasil maksimal adalah ketika membuat penonton bisa terhibur dan tersenyum. Yang penting hasil jadinya, apakah itu dengan 35 milimeter atau cukup dengan kamera handphone. Standar kami adalah membuat orang terhibur.
Apa harapan Anda? Film ini ditonton sampai jutaan orang?
Kalau ada satu orang saja yang menonton film dan dia terhibur, saya sudah sangat senang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo