Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Pameran Kolaborasi Perupa Sunaryo dengan Arkiv Disertai Peluncuran Buku

Perupa gaek Sunaryo menggelar pameran karya bersama seniman Arkiv Vilmansa di Selasar Paviliun, Bandung,

19 Oktober 2024 | 16.19 WIB

Pameran karya bersama Sunaryo dan Arkiv Vilmansa di Selasar Paviliun, Bandung, sejak 15 Oktober - 10 November 2024 berjudul Monument of Sense. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Perbesar
Pameran karya bersama Sunaryo dan Arkiv Vilmansa di Selasar Paviliun, Bandung, sejak 15 Oktober - 10 November 2024 berjudul Monument of Sense. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung- Perupa gaek Sunaryo mengeksplorasi karya bersama seniman Arkiv Vilmansa. Hasil kerja bareng itu dipamerkan di Selasar Pavilion, Bandung, sejak 15 Oktober – 10 November 2024 dengan tajuk Monument of Sense. “Istilah untuk kolaborasi ini namanya Narkiv,” kata Sunaryo sambil bergurau, Jumat 18 Oktober 2024. Nama itu gabungan Sunaryo dan Arkiv.

Sunaryo Padukan Estetik Tradisional dan Teknik Modern

Sunaryo yang kerap memadukan estetika tradisional dan teknik modern, menggunakan karya Arkiv Vilmansa sebagai kanvas kosong untuk eksplorasi baru. Arkiv dalam pameran sebelumnya di tempat yang sama, memajang karya tiga dimensi dan lukisan tentang Mickiv. Karakternya hasil interpretasi ulang dari sosok kartun dan animasi Mickey Mouse. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada karya mereka, Sunaryo mengambil tekstur dari lukisannya yang berjudul Tawaf Semesta II. Karya ini tidak hanya dapat dinikmati sebagai objek seni, tapi juga bisa menjadi pengalaman reflektif yang mengeksplorasi identitas budaya, spiritualitas, dan persepsi manusia, serta menekankan kekuatan seni untuk menumbuhkan dialog yang mendalam tentang realitas dan eksistensi. Secara berkala akan ada penambahan karya baru dari keduanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Di sela pameran itu, Arkiv meluncurkan bukunya berjudul What Goes Around Comes Around yang ditulis oleh Eric Wirjanata di Selasar Pav Bandung, Jumat 18 Oktober 2024. Menurutnya, buku itu terdiri dari beberapa cerita yang diangkat dari fase hidup Arkiv. Setiap fase yang ditulis memiliki peran dalam membangun kesuksesan dari seniman yang berupaya meleburkan dunia designer toys dengan seni rupa ini.

Diskusi santai acara peluncuran buku What Goes Around Comes Around di Selasar Pav Bandung, Jumat 18 Oktober 2024. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.

“Dari awal ia terinspirasi dari seniman-seniman besar, merilis mainan pertamanya, membangun karir di dunia mainan dan seni rupa sekaligus,” kata Eric lewat keterangan tertulis, Kamis 17 Oktober 2024.

Seni kontemporer di Indonesia yang terus berkembang memunculkan banyak seniman dengan berbagai gaya yang semakin eksploratif. Salah satu medium yang mendapatkan perhatian khusus adalah designer toys, sebuah dunia seni yang unik dan masih dalam lingkup kecil. Buku itu mengangkat narasi dari dunia kreatif dan mengemasnya dalam bentuk buku yang ringan dengan pendekatan yang personal. 

Selain mengundang sejumlah seniman designer toys, komunitas Art Toys Indonesia, para penggemar designer toys, seni, dan sastra, acara peluncukan bukunya disertai diskusi panel bertema Indonesia Art Toys Talk yang diikuti sesi tanya jawab dan penandatanganan buku.

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus