Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Puisi Rion Albukhari dan Saharul Hariyono

Rion Albukhari adalah penulis kelahiran Nagari Limau-Limau, Bayang Utara, Pantai Barat Sumatera. Sedangkan Saharul Hariyono lahir di Muna, Sulawesi Tenggara.

11 Desember 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Imam Yunni

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rion Albukhari
TEMPAT-TEMPAT MENYIMPAN TUBUH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aku menyimpan tubuh di antara tulang-tulangmu; aku merasakan getar belikat yang menghimpun kecemasan-kecemasanmu. Aku mengenalmu sebelum pembunuhan tiba; gertakan gigi yang menghamba. Oh pembunuhan; aku masuk ke dalam tulang-tulangmu; seperti aku masuki diriku sendiri, yang penuh mara bahaya dan rasa lapar. Rasa lapar yang menundukkan kerbau dan banteng.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aku menyimpan tubuh di dasar keintimanmu; aku merasakan resonan gairah yang membakar cakrawala. Gairah yang tak terbatas. Mekar, mekar. Oh kau terus bermekaran seperti rumput liar. Di pegunungan, mereka mengenalmu sebagai ngarai. Ya, kau adalah sublimat dan petaka. Jika mereka mendekatimu mereka akan hancur berkeping-keping. Oh gairah dan keabadian.

Aku menyimpan tubuhku di antara alir darahmu; aku pergi ke arah mana kau layarkan kapal-kapal. Aku bawakan engkau kehausan-kehausan yang buruk; sebab, aku mengenalmu sebelum pembunuhan tiba. Aku tak pernah lari sedepa pun dari pangkuanmu. Tidak, tidak, kau mengenalku lebih dari diriku sendiri. Kau datang sebelum pembunuhan tiba. Oh darah, oh kehausan panjang yang melukai seluruh manusia dan nama-nama, betapa; di dalam alirmu aku sangat ingin menyimpan tubuh.

Padang, 08 Agustus 2022

Saharul Hariyono
SEBUAH OBITUARIUM GADIS KOREK API DI MALAM NATAL


Tuan..., Nyonya... silahkan!
Korek ini dari pabrik Bryant and May
Tapi yang kudapati penolakan saja
Sudah punya korek jenis itu, kata mereka

Kenapa mereka tidak membelinya?
Mereka punya cerutu, dan itu mesti dibakar
Padahal cuaca teramat dingin di Bromley
Bahkan baju tebal mereka tetap menembus lebat salju

Aku menyusuri lebih malam di Hammersmith
Langkahku terhenti di balik jendela berembun
Aku lihat cengkerama kebahagiaan di perapian
Angin, salju membangunkan tulang-tulang beku

Aku menyalakan sebatang korek api dari kotak
Tampak cottage pie dan kesukaanku gingerbread
Aku meraihnya, tapi hanyalah abu bukan butiran jahe yang menghangatkan


Apakah ini korek api ajaib?

Aku mencoba peruntungan kedua
Di sepertiga malam Natal tahun 1888
Semoga kali ini bertemu ayah dan ibu
Dan akan kuceritakan kepada Sinterklas

Yogyakarta, 2022

 

Rion Albukhari lahir dan besar di Nagari Limau-Limau, Bayang Utara, Pantai Barat Sumatera. Puisi dan esainya disiarkan di berbagai media. Ia tengah menyelesaikan program magister sejarah di Universitas Andalas, Padang.

Saharul Hariyono lahir di Muna, Sulawesi Tenggara, 2 Mei 1996. Dia tercatat sebagai alumnus Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Halu Oleo serta Universitas Negeri Yogyakarta. Ia menulis artikel ilmiah serta fiksi di sejumlah jurnal terindeks dan koran.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus