Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah galeri penting di Hong Kong, David Zwirner, menunjuk Galuh Sukardi sebagai direktur barunya, Februari lalu. David Zwirner Gallery di Hong Kong adalah satu dari empat galeri seni kontemporer milik David Zwirner. Tiga galeri lainnya berada di Kota New York, London, dan Paris. Galuh terpilih untuk memperluas dan mengembangkan program galeri ini di Asia dengan pengetahuannya tentang seni Asia Tenggara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum bergabung dengan David Zwirner, Galuh bergabung dengan galeri internasional lainnya, yakni White Cube, sebagai Kepala Bagian Asia Tenggara. Di galeri tersebut ia bekerja sangat dekat dengan banyak seniman, institusi, dan kolektor, serta ikut menjadi salah satu kunci kesuksesan Christine Ay Tjoe, seniman Asia Tenggara, masuk daftar seniman galeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Galuh Swarna Sukardi, 32 tahun, tumbuh bersama kedua orang tua dan dua saudara yang mencintai seni. Ia merupakan putri Menteri BUMN periode 1999-2004, Laksamana Sukardi. Kakaknya, Noorani Sukardi Soeprapto, yang aktif mempromosikan karya seni rupa seniman Indonesia di luar negeri, ikut berperan penting dalam dunia seni lulusan Glion Institute of Higher Education: Hospitality Management School, Swiss, pada 2009, ini.
Serius bergelut di dunia seni kontemporer, Galuh bergabung dengan White Cube dan program Sotheby’s Hong Kong Graduate Trainee. Di Sotheby di Hong Kong, ia diangkat sebagai Junior Specialist for the Modern and Contemporary Southeast Asian Paintings Department. Setahun kemudian, pada 2011, ia ditugaskan ke Singapura untuk bekerja sama dengan Mok Kim Chuan, kini Direktur Sotheby untuk Cina dan Asia Tenggara, serta Kepala Pelaksana untuk Departemen Lukisan Asia Tenggara.
Ia khusus terlibat dalam riset, katalogisasi, kurasi, dan penjualan untuk lelang dua tahunan lukisan modern dan kontemporer Asia Tenggara. Galuh juga terlibat dalam sejumlah lelang yang sukses pada 2010-2013, yang telah menetapkan rekor dunia untuk beberapa seniman dan mencapai jumlah penjualan tertinggi di Sotheby Hong Kong.
Galuh bergabung dengan David Zwirner karena galeri ini dianggap memiliki pendekatan yang anggun terhadap program dan pasar serta mempunyai semangat dan komitmen untuk menjaga dan mendukung karier seniman dalam jangka panjang. "Dalam lima tahun terakhir, para seniman yang diwakili galeri telah melangsungkan lebih dari 300 pameran di sekitar 40 negara," ujar Galuh kepada Tempo melalui surat elektroniknya, beberapa waktu lalu.
Galuh mengatakan David Zwirner Hong Kong sangat ingin memperluas jaringan dan pengalamannya di wilayah Asia. Hal ini terjadi seiring dengan pertumbuhan museum umum dan privat atau yayasan serta terus bertambahnya jumlah kolektor yang menggandrungi seni kontemporer. Menurut dia, ada peluang untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai salah satu wilayah yang paling menarik di dunia seni kontemporer.
Hal ini tecermin dari perhatian dunia internasional terhadap seniman Asia Tenggara, seperti Christine Ay Tjoe, Melati Suryodarmo, ruangrupa, Handiwirman Saputra, FX Harsono, Heri Dono, Arahmaiani, Phillip Lai, David Madella, Rirkrit Tiravanija, Cian Dayrit, Danh Vo, Sopheap Pich, dan Ming Wong.
Galuh juga bersemangat untuk bertumbuh di galeri ini mengingat para seniman dan kolektor Asia Tenggara mau mengeksplorasi seni terbaik dari berbagai belahan dunia. Beberapa seniman Asia, seperti S. Sudjojono, Georgette Can, Fernando Zobel, dan Latiff Mohidin, telah memasukkan unsur global. Para kolektor tak hanya mengoleksi karya terbaik dari Asia Tenggara, tapi juga dari berbagai belahan dunia.
Galuh mengingatkan akan pentingnya seniman Indonesia menembus dunia seni internasional. "Satu-satunya yang penting adalah kualitas dari karya yang dihasilkan seniman, tapi karya dan proses kreatif juga harus dilindungi," ujar dia. Hal ini berlaku untuk semua situasi dan kondisi. Dengan demikian, apabila seorang seniman mampu melindungi kreativitas mereka dan menantang diri mereka sendiri baik di tingkat lokal maupun internasional, tak ada hambatan. "Karena seni yang baik akan melebihi semua batasan itu."
Jika tak sedang berurusan dengan pekerjaan, penggemar arsitektur ini lebih suka berkegiatan di alam terbuka dan menikmati kegiatan apa pun yang berkaitan dengan olahraga air. Selain dengan berenang, ia menjaga kebugaran dengan yoga Vinyasa atau pilates. Galuh juga merupakan seorang penikmat makanan dan musik. Ia menyukai musik hiphop atau soul sebagai alasan untuk berdansa dan menonton konser orkestra. Ia juga suka membaca tulisan Ayn Rand, Jalaluddin Rumi, Gabriel Garcia Marquez, dan Ernest Cline.
Seharusnya Galuh sedang sibuk bersiap mengikuti acara tahunan pasar seni Art Basel Hong Kong. Namun kegiatan yang rencananya digelar pada 25-27 Maret mendatang itu batal dilaksanakan akibat wabah corona. Tapi Galuh menolak memberikan komentar tentang rencana galerinya dan batalnya perhelatan pasar seni tersebut. DIAN YULIASTUTI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo