EKONOMI ORE BARU
Penysnting: Anne Both dan Peter
McCaley Uenerbit: LP3ES, Jakarta, 1982, 429 halaman
DI masa Orde Lama, dua dekade lampau, Indonesia bukan model
negara berkembang yang menarik para ekonom Barat untuh meneliti.
Ada beberapa sebab. Indonesia tidak memiliki faktor istimewa
dalam model perekonomian sebagaimana RRC dan Imlia. Faktor lain,
menurut ekonom Bruce Glassburner, Indonesia kurang terbuka bagi
penelitian.
Ketika Orde Baru berhasil memulihkan keadaan, awal 1970-an,
ahli-ahli ekonomi Barat mulai menyoroti kebijaksanaan
pemerintahan Soeharto. Di antaranya Anne Both dan Peter McCawley
yang menghimpun para ahli, termasuk ekonom domestik, mehuangkan
pendapat mereka mengenai laju perekonomian Indonesia dalam bunga
ramai Ekonomi Orde Baru (aslinya: The Indonesian Economy Dunng
The Soeharto Era) - diterjemahkan dengan baik oleh Boediono.
Yang menarik dari Ekonomi Orde Baru: Indonesia diramalkan tidak
akan pernah menjadi welfare state. Alasannya, menurut
penyunting, tingkat kesehatan dan nutrisi yang rendah akan
menyebabkan bertambahnya golongan miskin. Tapi buku ini juga
mencarikan jawabannya: Leon A. Mears dan Sidik Moeljono
menawarkan program ekstensifikasi pertanian (Bab 2:
Kebijaksanaan Pangan). Sementara Terence H. Hull dan Ida Bagus
Mantra menekankan pentingnya program Keluarga Berencana (Bab 9:
Perubahan Penduduk Indonesia).
Buku Ekonomi Orde Ban ditulis dengan data yang baru, cukup
berharga untuk dibaca.
Herry Komar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini