Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buku

Rehal-syubah asa

Pengarang: mulyanto sumardi jakarta: sinar harapan, 1982. (bk)

7 Mei 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENELITIAN AGAMA, MASALAH DAN PEMIKIRAN Penyusun: Mulyanto Sumardi Penerbit: Sinar Harapan, Jakarta (untuk Badan Litbang Departemen Agama), 1982, 186 hlm. DEWASA ini terdapat kecenderungan para intelektual untuk membahas masalah-masalah agama. Sebaliknya di kalangan ahli agama untuk meminati ilmu-ilmu sosial. Perkiraan ini pernah dikatakan Dr. Mukti Ali, yang makalahnya turut dimasukkan oleh Badan Litbang Departemen Agama dalam buku yang dimaksud "mendokumentasikan pemikiran sekitar metode penelitian agama" ini. Persoalan yang berkembang, seperti dicatat Dr. Mulyanto Sumardi, bekas kepala Litbang Departemen Agama, dalam pengantar, adalah perlu atau tidak perlunya dibangun suatu metode baru. Sebagian orang berpendapat metode yang selama ini dipakai tidak mampu menerangkan 'makna sebenarnya' di belakang fakta-fakta yang didapat. Yang lain melihat, pemanfaatan pengetahuan dan metode dari berbagai disiplin, khususnya ilmu-ilmu sosial dan pengetahuan budaya, seperti yang telah dilakukan, sebenarnya cukup. Seorang antropolog, misalnya, tak perlu meninggalkan dunia keilmuannya kalau ia meneliti religi kelompok etnis tertentu. Di antara yang menganggap perlunya dibangun metode baru terdapat Dr. Deliar Noer, yang melihat mungkin sudah waktunya dipikirkan adanya pendekatan "nonBarat". Alasan: kajian yang dilakukan para sarjana Barat tentang Indonesia dan Islam tak jarang mengelirukan. Ia menunjuk kritik Seyd Husein Al-Attas, The Myth of the Lazy Native, yang menyebut kesimpulan orang Barat terhadap sifat-sifat Melayu yang "pemalas, tumpul, khianat, kekanak-kanakan", disebabkan misalnya oleh keengganan si Melayu melibatkan diri dalam pengembangan ekonomi yang diselenggarakan pemerintah kolonial dan perusahaan Barat. Dalam pendekatan Barat itu terdapat, antara lain, dominasi tanpa sadar beberapa pengertian pemikiran kapitalis model sana. Sebaliknya Dr. W.B. Sidjabat mengharapkan penelitian agama di Indonesia dapat antara lain memperdalam pengetahuan tentang anutan umat beragama yang lain, tapi hendaknya tidak ditujukan misalnya untuk dominasi satu agama atas yang lain ataupun "mencari-cari kelemahan" agama lain. Barangkali, memang, terdapat atau akan terdapat dua macam "penelitian" agama. Pertama yang sebenarnya hanya bermaksud meneguhkan agama sendiri, khususnya bila ajaran pokok agama ini berbicara tentang agama-agama lain. Kedua yang memang merupakan penelitian yang dimaksudkan bebas dari kepentingan suatu umat agama. Yang pertama itu memang bisa dibicarakan tersendiri -- lebih-lebih kalau masalahnya ternyata lebih dari sekadar sikap etis. Dalam buku ini juga dimuat makalah Dr Thomas Michel, satu contoh metode penelitian theologi Islam klasik dengan subyek Ibn Taimiah. Nama-nama lain yang turut menyumbang adalah Mattulada, Hasan Muarif Ambary, Moeslim Abdurrahman, Johan Effendi, Leonard Binder, Fazlur Rahman, di samping A. Ludjito. Syubah Asa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus