PEMIKIRAN DAN PERKEMBANGAN HISTORIOGRAFI INDONESIA, SUATU
ALTERNATIF
Oleh: Sartono Kartodirdjo
Penerbit: PT Gamedia, Jakarta, 1982, 276 hlm.
KESADARAN nasional telah menggugah para sejarawan untuk
meneliti dan menuliskan kembali sejarah Indonesia. Dulu sejarah
mengenai Indonesia ditulis oleh orang Eropa, tentu saja dengan
kacamata mereka. Dengan begitu peran orang Indonesia sebagai
pelaku sejarah kurang tampak. Keluhan mengenai penulisan sejarah
(historiografi) seperti itu sudah muncul pada tahun 50-an.
Karena pengajaran sejarah Indonesia dianggap penting dalam
menggalang kesadaran nasional, maka usaha penelitian dan
penulisan kembali sejarah tersebut dirasakan sebagai kebutuhan
mendesak. Para sejarawan berpendapat, historiografi konvensional
yang berbau kolonial, tidak lagi relevan dengan cerita masa
lampau bangsa Indonesia. Karena itu diperlukan pendekatan baru.
Dalam forum Seminar Sejarah Nasional I di Yogyakarta, 1957,
pemikiran-pemikiran progresif tersebut dimantapkan. Dalam
kerangka pemikiran itulah, Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, guru
besar ilmu sejarah Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM,
merumuskan gagasan-gagasannya. Ia merintis Jalan baru ke arah
historiografi Indonesia dengan pendekatan multidimensional dan
metode interdisipliner.
Sejarah akan lebih mendalam dan bernuansa bila dipergunakan
dengan dimensi sosial, ekonomi, dan budaya. Dengan demikian
sejarah tidak hanya mengisahkan orang-orang besar, juga rakyat
pedesaan dengan pergerakan-pergerakan mereka. Begitu antara lain
tulis Sarwono Pusposaputro pada Catatan Editorial untuk buku
ini.
Bagi peminat sejarah (nasional), buku ini sangat berguna untuk
dipelajari. Meski mula-mula ditulis pada awal 1970-an untuk
Lembaran Sejarah -- majalah penelitian sejarah Fakultas Sastra
dan Kebudayaan UGM -- isinya tetap relevan untuk masa kini.
Sayang editingnya kurang rapi. Ada hal yang diulang dalam
beberapa artikel.
Budiman S. Hartoyo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini