Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Spy x Family, yang sukses sebagai komik dan serial televisi, hadir di layar lebar lewat Spy x Family Code: White.
Tetap mengisahkan Loid Forger, Yor Briar, dan Anya dalam satu keluarga sandiwara dalam misi mata-mata.
Di versi layar lebar, sutradara Takashi Katagiri menambahkan sejumlah babak yang tak ada di komik dan serial televisi.
Anya, bocah 6 tahun, memiliki kemampuan paranormal. Ia bisa mendengar suara batin orang lain, termasuk anjing kesayangannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam perjalanan berkereta bersama kedua orang tuanya untuk mencari resep kue, ia tidak sengaja terlibat masalah yang mengancam nyawanya. Anya, yang punya rasa ingin tahu tinggi, tak sengaja memakan permen cokelat yang tersimpan di kotak di ruang penyimpanan barang. Belakangan diketahui di dalam cokelat itu tersimpan mikrofilm berisi data yang bisa menimbulkan perang antara negara Ostania dan Westalis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Itulah jalan cerita yang dihadirkan Spy x Family Code: White karya sutradara Takashi Katagari. Film animasi bergaya Jepang, lebih dikenal dengan anime, ini dirilis pada Rabu, 7 Februari 2024. Spy x Family—dibaca Spy Family—pertama kali hadir dalam bentuk komik karya Tatsuya Endo pada 2019, lalu diangkat sebagai serial televisi di Netflix pada 2022 dan 2023.
Karakter Anya dalam film Spy x Family Code : White. Dok. WIT Studio
Komik ini mengisahkan seorang agen rahasia negara Westalis dengan kode Twilight yang ditugaskan memata-matai petinggi negara tetangga mereka. Untuk memperlancar misinya, dia membentuk keluarga jadi-jadian dengan “memperistri” Yor Briar dan mengadopsi Anya dari panti asuhan. Twilight menggunakan nama samaran Loid Forger. Jadilah mereka keluarga Forger. Di luar dugaan Loid, Yor ternyata pembunuh bayaran dan Anya punya kemampuan telepati. Versi serial televisi Spy x Family mendapat respons positif, dengan skor 8,4 di IMDb.
Sementara itu, versi layar lebarnya mendapat nilai 7,5. Dalam Spy x Family Code: White, akibat menelan mikrofilm, Anya menjadi incaran para tentara. Di sinilah muncul adegan-adegan yang mengocok perut penonton. Dengan kemampuan supranaturalnya, Anya bisa mengetahui bahwa tentara itu akan membunuhnya begitu mikrofilm keluar dari tubuhnya lewat feses. Maka, bocah berambut pink itu setengah mati menahan buang air besar hingga mukanya membiru. Saat tentara menyuruhnya buang air, misalnya, Anya malah mengulang tarian yang diajarkan di sekolahnya.
“Aku capek ketawa terus di bagian Anya enggak tahan ngeluarin poop-nya,” ujar Putri Lestari, penonton di bioskop XXI Plaza Senayan, Jakarta, pada Kamis, 8 Februari lalu. Perempuan 29 tahun asal Bogor itu menggemari Spy x Family dengan mengikuti kisahnya di Netflix.
Menurut Putri, dibanding serial televisinya, Spy x Family Code: White lebih banyak mengandung adegan aksi. Misalnya saat Loid Forger menyelamatkan Anya menggunakan pesawat tempur, sementara Yor Briar bergelantungan di pesawat untuk menyusul Loid.
Putri mengatakan, secara garis besar, cerita yang diangkat dalam serial televisi dan layar lebar hampir serupa. Keluarga Forger dibentuk guna menguntit target bernama Donovan Desmond. Karena si target sangat tertutup, Twilight menyekolahkan Anya di maktab yang sama dengan anak Donovan.
Karakter Lloyd Forger dalam film Spy x Family Code : White. Dok. WIT Studio
Donovan adalah pemimpin partai politik ekstremis di Ostania yang merencanakan perang melawan Westalis—dari peta, mirip Jerman Barat dan Jerman Timur. Satu-satunya kesempatan Loid Forger alias Twilight bertemu dengan Donovon adalah dalam acara yang digelar Akademi Eden, sekolah Anya. Supaya bisa hadir, Anya harus menjadi murid teladan. Salah satu jalannya adalah dengan menjuarai lomba memasak. Terbersitlah ide membuat meremere, kue kesukaan Kepala Akademi Eden. Dalam perjalanan mencari resep itulah Anya tidak sengaja menelan mikrocip.
Anis Illahi, penonton, tidak terlalu memikirkan adegan aksi dalam Spy x Famili Code: White. Perempuan 28 tahun asal Pamulang, Tangerang Selatan, ini lebih menikmati pembentukan karakter Loid, Yor, dan Anya sebagai keluarga. Selain ketiganya, ada Bond, si anjing keluarga, yang bisa melihat masa depan. Semua punya kemampuan dan latar belakang unik. “Tapi satu sama lain tidak saling tahu,” kata Anis, penggemar Spy x Family sejak era komik. Pengecualiannya, Anya tahu kemampuan Bond.
Yor Briar sang pembunuh bayaran, misalnya, menjadi perempuan lemah lembut dan penyayang dalam pernikahan sandiwara tersebut. Perlahan, dia jatuh hati kepada Loid tanpa tahu siapa laki-laki itu sebenarnya.
Meski telah mengkhatamkan 12 jilid komik dan 25 episode serial televisinya, Anis menilai Spy x Family Code: White tetap menarik untuk ditonton. Ditanya soal nilai film itu, dia memberi 11 dari 10. “Meski temanya serupa, jalan ceritanya berbeda,” kata Anis. Dia menyebutkan perjalanan ke luar kota dengan kereta tidak ada dalam versi serial televisi.
JIHAN RISTIYANTI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo