Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Review A Business Proposal: Adaptasi Komedi Romantis yang Lekat dengan Humor Lokal

A Business Proposal adalah film komedi romantis Indonesia yang mengadaptasi serial drama Korea populer. Sempat diwarnai ancaman boikot fans drakor.

2 Februari 2025 | 18.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Poster film A Business Proposal. Foto: Falcon Pictures.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Film A Business Proposal akhirnya tayang di bioskop Indonesia setelah sempat dibayangi kontroversi di kalangan netizen dan penggemar drama Korea terutama menyoal pemeran utamanya, Abidzar Al-Ghifari. Film adaptasi ini digarap oleh Rako Prijanto dan diproduksi Falcon Pictures.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pilihan Editor: Drakor A Business Proposal Diremake Versi Indonesia, Sutradara: Ini Film Romantik Komedi Terbaik Saya

A Business Proposal Perbedaan Plot dan Premis dengan Versi Asli 

Film ini berkisah tentang Sari (Ariel Tatum), seorang analis makanan di perusahaan Bowo Foods yang menerima tawaran menjadi joki kencan buta menggantikan sahabatnya—Yasmin (Caitlin Halderman). Maksud hati ingin menggagalkan kencan dengan berperilaku menyebalkan, Sari justru dipilih oleh Utama (Abidzar Al-Ghifari), laki-laki yang ternyata CEO di perusahaannya. Disuguhkan dengan durasi 1 jam 57 menit, plot film masih setia dengan versi aslinya dengan judul Business Proposal —baik dari webtoon karya HaeHwa maupun versi drama Korea.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, format film yang lebih singkat dibanding serial 12 episode membuat beberapa bagian cerita terasa terlalu cepat dengan perbedaan minor dalam penyajian karakter. Penyajian karya adaptasi ini juga terasa lebih lekat dengan nuansa sinetron ketimbang film. 

Komedi yang Lebih Melokal

Sebagai karya adaptasi, salah satu perbedaan mencolok dari versi Korea adalah humor yang lebih dekat dengan keseharian penonton Indonesia. Keberadaan Indro Warkop, Indy Barends, hingga Yono Bakrie dan Astry Novita sebagai pemeran pendukung memberi warna tersendiri. Lelucon mereka tidak mengandalkan slapstick berlebihan, melainkan bercermin pada gaya komedi khas Indonesia yang mengalir dalam dialog. 

Unsur humor dan skenario yang lebih melokal ini merupakan angin segar dan menjadi poin positif dalam film ini. Sementara itu, dinamika antara dua tokoh utama perempuan juga menjadi sumber kelucuan. Ariel Tatum memerankan Sari dengan pendalaman karakter yang pas: ceria, cerdik, dan sedikit centil. Aktingnya mengingatkan pada Kim Sejeong di versi drama, namun dengan sentuhan lokal yang justru lebih menggelitik. Chemistry-nya dengan Caitlin Halderman, pemeran Yasmin pun terasa solid, menghidupkan kembali hubungan persahabatan antara dua perempuan. 

Abidzar Al-Ghifari, Akting CEO yang Kurang Meyakinkan

Ada satu elemen yang kurang menonjol dalam adaptasi ini, yakni penggambaran karakter Utama oleh Abidzar Al-Ghifari. Di versi aslinya, Kang Tae Moo (Ahn Hyo Seop) adalah CEO yang dingin, perfeksionis, namun memiliki sisi lembut yang tetap bertumbuh seiring jalan cerita. Dalam versi Indonesia, karakter Utama terasa lebih datar dan cenderung pasif.

Abidzar tampak berusaha menampilkan sosok direktur muda dengan gaya perlente, tapi ekspresinya sering kali terlihat kaku. Dibandingkan sebagai seorang pemimpin perusahaan yang karismatik, Utama lebih tampak seperti karakter sinetron laki-laki kaya yang cuek. Aktingnya tenggelam di antara pemain lain, terutama saat beradu peran dengan Ariel Tatum yang lebih ekspresif dan mendalami peran.

Caitlin Halderman sebagai Yasmin juga mampu menangkap semangat karakter Jin Youngseo dengan baik. Perannya tetap jenaka, dan interaksinya dengan Ardhito Pramono atau Satrio menghadirkan sisi romantis yang manis. Sayangnya, porsi adegan Satrio dalam film ini lebih sedikit dibanding Cha Sung Hoon dalam versi Korea, membuat subplot mereka terasa kurang tergarap maksimal. 

Sebagai film adaptasi bergenre komedi romantis, A Business Proposal cukup berhasil menghadirkan hiburan ringan dengan humor yang lebih dekat dengan budaya Indonesia. Keunggulan utamanya memang terletak pada akting Ariel Tatum yang hidup dan penyesuaian komedi yang terasa lebih relevan. Namun, bagi penggemar setia drama Korea, adaptasi ini mungkin terasa kurang menggigit—terutama karena karakter utama laki-laki yang kehilangan daya tarik versi aslinya. 

Beberapa aspek romansa juga tidak sekental versi serial, mengingat durasi yang lebih terbatas. Meski tidak sepenuhnya sempurna, A Business Proposal tetap menjadi tontonan ringan yang bisa dinikmati oleh penggemar komedi romantis di bioskop Indonesia mulai 6 Februari 2025.

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus