Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buku

Ringan tetapi tidak murah

Pengarang : ras siregar jakarta : pustaka karya grafika utama, 1988 resensi oleh : sori siregar.

9 Juli 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI SIMPANG JALAN Oleh: Ras Siregar Penerbit: PT Pustaka Karya Grafika Utama, 1988, 161 halaman SEKALI-sekali membaca novel seperti yang ditulis Ras Siregar ini memang enak. Sebuah novel hiburan yang ditulis dengan keterampilan dan kecermatan seorang sastrawan. Kisah meluncur dengan lancar dan enak diikuti. Dra. Anita Rahman berkenalan dan langsung kecantol Drs. Bahrum Sakti dalam sebuah penataran manajemen. Sementara kisah cinta berjalan kita pun tahu, Anita tidak bahagia dalam rumah tangganya. Hingga saat berkenalan dengan Bahrum, ia belum punya anak, walaupun telah lima tahun kawin dengan Rahman. Tetapi bukan itu sebenarnya yang menjadi sebab ketidakbahagiaan Anita. Ada kesenjangan yang sukar dijembatani. Ia merasa suaminya tidak intelek. Sama sekali tidak punya vitalitas. Cara berpikirnya dangkal. Maklum, pendidikannya hanya SMA, itu pun baru lulus setelah mengulang dua kali. Akibatnya, Anita merasa perkawinannya hanya basa-basi. Kebahagiaan yang dikenalnya melalui buku dan majalah tidak pernah dirasakannya. Bahrum? Tidak ada masalah yang membuatnya harus melayani Anita. Cinta sekadar iseng, lalu tertarik dan berlanjut dengan cinta. Cinta platonis? Ternyata tidak. Bahrum beberapa kali mencoba keteguhan iman Anita. Anita menang, karena ia tetap kukuh mempertahankan dinding moral. Karena antara friksi Anita dan Rahman semakin tidak teratasi, Anita meninggalkan rumah dan tinggal di rumah kos. Di sini ia hampir diperkosa seorang pemuda. Untuk menyelamatkan diri, ia lari ke rumah Bahrum. Kebetulan istri Bahrum sedang di rumah orangtuanya di Lampung. Bahrum pun akhirnya, karena suatu keperluan, harus menyusul istrinya ke Lampung. Rahman, yang menyadari kesalahannya terhadap Anita, mulai melakukan pendekatan terhadap istrinya. Anita, yang sibuk dengan anak-anak Bahrum, mula-mula menolak kehadiran Rahman. Dengan ketekunan dan kesungguhan, termasuk dengan mendekati anak-anak Bahrum yang diasuh Anita selama Bahrum dan istrinya di Lampung, akhirnya Rahman menaklukkan Anita. Semuanya selesai ketika Bahrum dan istrinya kembali dari Lampung, karena antara Anita dan Rahman telah tercapai pengertian yang lebih dewasa. Ras Siregar tampaknya memang mempersiapkan cerita ini menjadi sebuah cerita ringan. Tetapi tidak berarti cerita ini jatuh menjadi murah dan tanpa pesan. Betapapun cerita ini pada mulanya menampilkan sosok manusia seperti yang biasa ditemukan dalam cerita-cerita pop -- gampang jatuh cinta, terperosok dalam hubungan seksual, tenggelam dalam mimpi -- sosok dalam cerita Ras ini jadi lain pada perkembangan selanjutnya. Moral mencegah mereka untuk tidak terjerumus lebih jauh. Moral itu pula yang membuat mereka berupaya mencari pemecahan yang tidak merugikan pihak mana pun. Banyak peluang untuk menjadikan hubungan lebih intim dalam konteks seksual, lepas dengan sadar karena kemampuan mereka mengendalikan ini. Untuk cerita jenis begini, happy ending merupakan penyelesaian terbaik. Untuk itu, harus ada skenario yang klop. Dan Ras pun harus membuatnya. Dia sadar, pembaca pasti akan menyadari adanya skenario itu. Lalu itu dilontarkannya melalui tokoh "Kayak sudah diatur saja," ujar tokoh tersebut menjelang penutup novel ini. Yang tidak boleh pula dilupakan adalah desain kulit yang digarap Pelukis Sriwidodo. Desain itu pas dan mewakili. Sori Siregar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus