Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menyingkap yang Tersembunyi: Misteri Tuhan dalam Puisi-puisi Mistis Islam Penulis: Annemarie Schimmel Penerjemah: Saini K.M. Penerbit: PT Mizan Pustaka, Bandung
Lebih dari empat dasawarsa, Annemarie Schimmel, warga negara Jerman, mempelajari tasawuf. Dan kemudian kita tahu, ia muncul dengan seabrek karya yang memiliki kedalaman menohok, dan empati yangboleh jadimengharukan. Di Konyakini Turkikota paling lama yang pernah didiami penyair sufi abad ke-13, Jalaluddin Rumi, ia menelusuri hidup sang sufi yang amat dicintainya (lihat Akulah Angin Engkaulah Api oleh pengarang yang sama, tapi kini tampil dengan edisi baru).
Rumi, pengembang tradisi maulawiyah, dengan ciri khas tarian darwis yang berputar-putar, memang tak tergantikan. Dalam buku Menyingkap yang Tersembunyi, Misteri Tuhan dalam Puisi-puisi Mistis Islam, tampak jelas kekaguman Annemarie Schimmel yang meliputi sisi estetis maupun spiritual. Pengarang menyejajarkan puisi-puisi Rumi dengan simfoni Beethoven. Ya, sementara Beethoven mempunyai Simfoni Ketujuh, Rumi memiliki Diwan. Gelora itu (baca: penderitaan dan cinta terhadap sang Kekasih) diungkapkan dengan cara amat pribadi dan selalu "bergerak" alias aktif menyodorkan cakrawala baru bagi para pembacanya.
Buku Menyingkap yang Tersembunyi memang tak berhenti pada Rumi. Karya ini mencakup puisi sufisme Arab, puisi mistis klasik Persia, puisi rakyat, dan puisi penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Schimmel memberi perhatian khusus tentang metafora yang digunakan para penyairalat yang dipakai untuk melukiskan pengalaman istimewa, pengalaman mistis yang tak terjangkau kata-kata. Dan dari itu semua, Schimmel menangkap evolusi tema: berangkat dari zuhud (kesederhanaan) berakhir pada cinta kasih.
Satu lagi yang menarik dalam buku ini adalah pendekatan para penyair mistis itu terhadap Nabi Muhammad. Cinta kasih universal, merangkul semua, tapi Muhammad merupakan titik yang membedakan Islam dengan agama lain. Tasawuf menunjukkan tingkat pencapaian seseorang bergantung pada kedekatannya pada Tuhan. Di dekat sang Kekasih, ia tak membutuhkan dunia. Tapi Muhammad yang sudah berdekatan dengan Tuhan dalam mikraj ternyata memilih kembali ke kaumnya. Itulah yang menurut pemikir Muhammad Iqbal hal yang membedakan agama mistis dengan agama profetis.
Schimmel meninggal pada 2003. Tapi, lewat buku ini ia telah membuktikan passion-nya dalam mengkaji dan meneropong suatu wilayah yang sangat luasmencakup karya-karya Rumi, Hafidz, Sa'di, Rabiah Al-Adawiyah, tokoh-tokoh sufi yang menulis dalam bahasa masing-masing. Schimmel menguasai bahasa Arab, Persia, Turki, Urdu, Pashtu, Sindi, dan sejumlah bahasa Eropa.
L.N. Idayanie
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo