Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Seni Provokasi Darah dan Helikopter di Galeri Tang Contemporary

Karya lukis dan instalasi seni karya Adel Abdessemed begitu menyolok dan mengajak pengunjung menebalkan kesadaran.

31 Maret 2019 | 19.18 WIB

Lukisan Forbidden Colours dan seni instalasi bangkai helikopter 'Unlock' ditampilkan di Galeri Tang Contemporary, Hong Kong mulai 23 Maret sampai 22 April 2019. TEMPO | Dian Yuliastuti
Perbesar
Lukisan Forbidden Colours dan seni instalasi bangkai helikopter 'Unlock' ditampilkan di Galeri Tang Contemporary, Hong Kong mulai 23 Maret sampai 22 April 2019. TEMPO | Dian Yuliastuti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Hong Kong - Warna merah darah yang segar begitu provokatif menyolok mata pengunjung, begitu memasuki ruang galeri Tang Contemporary Art di H Queen Building, Hong Kong. Beberapa karya seni dalam ukuran besar terpajang di sisi-sisi dinding galeri yang berada di lantai 10 gedung H Queen’s, Hong Kong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Adel Abdessemed memamerkan karya lukisan dan instalasi dari bangkai helikopter yang berjudul Unlock. Pengunjung dapat melihat karya tersebut mulai 23 Maret sampai 22 April 2019. Karya yang dibuat dengan beragam media di kanvas itu terlihat cukup menyolok.

Terpancar kengerian dari 10 lukisan yang mengelilingi sebuah instalasi bangkai helikopter yang dibentuk nyaris bulat, di tengah ruangan. Lukisan yang hampir semuanya berjudul Forbidden Colours khusus dibuat untuk disandingkan dengan karya berjudul Unlock. Semuanya dibuat pada 2018.

Pameran ini sebagai wujud perjalanan introspektif ke dunia kasar Adel Abdessemed yang dikuratori oleh Jerome Sans. Tertanam dalam tema-tema politik, karya seniman Franco-Aljazair ini merupakan respons terhadap situasi dunia kontemporer yang dilintasi oleh semua jenis gerakan.

Lukisan Forbidden Colours yang pernuh dengan nuansa merah darah ditampilkan di Galeri Tang Contemporary, Hong Kong mulai 23 Maret sampai 22 April 2019. TEMPO | Dian Yuliastuti

Mengutip laman galeri, Unlock mengacu pada bagian misteri penciptaan yang melintasi seluruh sejarah seni. Ada kode yang terus-menerus rusak, disandikan, diputus, dan diciptakan kembali, serta dunia digital, di mana semua informasi dan kehidupan kita terus disandikan dan diretas tanpa henti.

Sang seniman menampilkan bangkai helikopter dalam ukuran cukup besar dengan wujud hampir membentuk lingkaran. Seniman yang lahir di Constantine, Algeria ini melihat helikopter sebagai salah satu cara paling eksklusif untuk moda perjalanan kontemporer di dunia yang padat penduduk.

Helikopter juga mesin militer atau alat untuk mengawasi sesuatu. Jauh sebelum ada drone, helikopter adalah elemen yang banyak dipakai untuk segala bentuk pengambilan gambar, film pada ketinggian dan dalam kecepatan tinggi untuk semua jenis situasi.

Imaji darah di kanvas tidak terbuat dari darah hewan atau manusia, melainkan dibuat dari efek khusus seperti yang dipakai untuk darah pada industri film. Seperti karya yang sebelumnya pernah dibuat oleh sang seniman dalam karya berjudul Adel Abdessemed I’m Innocent (2012). Forbidden Colours mencerminkan dunia saat ini yang dibanjiri oleh berita palsu. Ada permainan ambiguitas, hiper-realitas.

Seni instalasi bangkai helikopter berjudul 'Unlock'' ditampilkan di Galeri Tang Contemporary, Hong Kong mulai 23 Maret sampai 22 April 2019. TEMPO | Dian Yuliastuti

Adel Abdessemed membawa penikmat seni ke dunia simulasi dan ilusi, di zaman gambar yang dimanipulasi atau foto-foto yang dipotret yang tampak lebih nyata daripada kenyataan itu sendiri. Sebagai lukisan dinding yang luas dari sejarah kemanusiaan, mereka menyaksikan kemahahadiran dan instrumentasi kekerasan yang tidak menghasilkan apa-apa selain kepasifan dan pembiasaan.

Adel Abdessemed melukis menggunakan teknik yang dipakai Jacson Pollock dengan lebih eksploratif. Terlihat seperti tumpahan darah berturut-turut sampai kekerasan yang menyebar hingga luar batas. Dia tanpa lelah memperburuk kekejaman untuk meningkatkan kesadaran penonton terhadap irasionalitas tindakan kekerasan, mendorongnya untuk mengambil jarak.

Pameran ini menampilkan ulang osilasi antara tragis dan tidak bersalah, perang dan kedamaian, di mana seniman menyesuaikan suaranya. "Saya merasa seperti pembawa pesan minimum,” kata Adel Abdessemed.

Terdapat beberapa galeri dan restoran yang mengisi lantai dasar hingga lantai 17 gedung H Queen’s yang merupakan salah satu pusat seni di Queen’s Road, Hong Kong. Beberapa galeri tersebut antara lain H Queen’s, Galerie Ora Ora, Pearl Lam Galleries, Pace Gallery, David Zwirner, Hauser &Wirth, Whitestone Gallery, Hart Hall, SA+Seoul Auction.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus