Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Serba-serbi Film Horor Pernikahan Arwah Menjelang Tayang

Film horor Pernikahan Arwah (The Butterfly House) akan tayang pada Sabtu, 27 Februari 2025

23 Februari 2025 | 17.32 WIB

Poster film Pernikahan Arwah. Foto: Instagram.
Perbesar
Poster film Pernikahan Arwah. Foto: Instagram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Film horor Pernikahan Arwah (The Butterfly House) akan tayang pada Sabtu, 27 Februari 2025. Film horor ini disutradarai oleh Paul Agusta. "Salah satu yang beda terkait penekanan cerita yang dikemas dalam perspektif budaya Tionghoa,” kata Paul saat gala premier Pernikahan Arwah pada Kamis, 22 Januari 2025, yang dikutip Antara. Ia mengatakan film Pernikahan Arwah menawarkan kombinasi antara keindahan cinta dan cerita etnis Tionghoa memadukan cerita seram dan sedih.

Sinopsis Pernikahan Arwah

Film ini mengisahkan perjalanan pasangan calon pengantin, Salim (Morgan Oey) dan Tasya (Zulfa Maharani), yang secara tidak sengaja terseret dalam ritual pernikahan arwah leluhur Salim. Setelah meninggalnya bibi Salim, mereka melakukan sesi foto prewedding di rumah keluarga Salim. Namun, kehadiran mereka di sana justru memicu rangkaian peristiwa mistis dan menegangkan yang menguji cinta mereka serta memunculkan konflik antara kepercayaan leluhur dan keinginan pribadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Konflik dalam film ini cukup kuat, karakter Salim harus memilih antara keluarganya atau pasangan hidupnya. Zulfa Maharani menambahkan bahwa film ini bukan hanya tentang kengerian, tetapi juga makna cinta sejati dan perjuangan dalam hubungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sutradara Paul Agusta menyatakan bahwa Pernikahan Arwah membawa sesuatu yang berbeda dalam industri film horor Indonesia. Keunikan film ini penggunaan mantra asli dalam ritual pemanggilan arwah, yang menurut Verdi Sulaeman pemeran Ko Chungcun seorang ahli spiritual memiliki unsur mistis yang kuat. Namun, sutradara memastikan bahwa mantra tersebut tidak dibacakan sepenuhnya.

Lokasi Syuting

Paul Agusta memilih Lasem, Rembang, Jawa Tengah, sebagai lokasi syuting utama karena daerah ini memiliki warisan budaya Cina yang kental. Arsitektur, furnitur, serta fesyen khas peranakan yang ada di Lasem memberikan nuansa autentik yang mendukung cerita film.

Puty Sjahrul memulai debut layar lebarnya sebagai Arin, perias pengantin dalam film ini. Ia mendalami tentang adat dan pantangan dalam budaya Tionghoa, juga belajar cara memegang hio dengan benar agar aktingnya lebih realistis.

Pemeran dan Penayangan di Luar Negeri

Selain Morgan Oey dan Zulfa Maharani, film ini juga dibintangi oleh Jourdy Pranata dan Brigitta Cynthia. Morgan Oey sebagai pemeran utama Pernikahan Arwah (The Butterfly House) juga melakukan riset pribadi demi perannya dalam film ini. “Ini adalah pertama kalinya saya bermain dalam film horor dengan sentuhan budaya Tionghoa yang kuat dan itu memberikan tantangan tersendiri," ucapnya.

Morgan yang merupakan keturunan Tionghoa sempat berdiskusi dengan anggota keluarga yang lebih tua untuk mendalami tradisi pernikahan arwah. “Saya pernah dengar tentang pernikahan arwah, tapi enggak tahu detailnya. Jadi, risetnya saya tanya-tanya ke orang tua dan mengobrol banyak dengan Kak Paul,” katanya.

Film ini juga akan diputar di tujuh negara Asia lainnya, yaitu Vietnam, Kamboja, Malaysia, Filipina, Myanmar, Laos, dan Brunei Darussalam.

Wilna Liana Az Zahra turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus