Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Sha Ine Febriyanti Tanggapi Penunjukan Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN, Soroti Marwah Perfilman

Sha Ine Febriyanti mengkhawatirkan dampaknya terhadap kredibilitas dan marwah kesenian Indonesia atas penunjukan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN.

19 Maret 2025 | 16.19 WIB

Citra Monica, Ifan Seventeen, dan Prabowo Subianto saat bertemu. Presiden Prabowo menunjuk musisi Ifan Seventeen sebagai  Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN).  Foto: Instagram Ifan Seventeen.
Perbesar
Citra Monica, Ifan Seventeen, dan Prabowo Subianto saat bertemu. Presiden Prabowo menunjuk musisi Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN). Foto: Instagram Ifan Seventeen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris dan sutradara Sha Ine Febriyanti turut menanggapi pengangkatan Riefian Fajarsyah, atau Ifan Seventeen, sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN). Dalam kunjungannya ke kantor Tempo pada Selasa, 18 Maret 2025, Sha Ine menekankan bahwa permasalahan utama terletak pada sistem kekuasaan yang ada.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Yang dibenahi kan sebenarnya ya siapa yang berkuasa. Ini benar, dong?" ujar Sha Ine. Ia menyoroti pentingnya kepemimpinan di industri seni yang seharusnya dipegang oleh individu dengan pemahaman mendalam tentang bidang tersebut. "Orang yang menjalankan seni memang harus bukan orang yang sama. Tapi kalau ini orang musik, ngurusin film, ya sudah, nggak bisa komen gue," ujarnya menambahkan.

Meskipun skeptis, aktris peraih Piala Citra Pemeran Utama Perempuan Terbaik ini menekankan bahwa dukungan yang tepat dapat memungkinkan perubahan positif. "Barangkali bisa berjalan asal memang support-nya benar. Tapi ya kita nggak boleh apatis juga, nggak boleh berkecil hati," tuturnya.

Kekhawatiran Sha Ine Febriyanti Soal Marwah Perfilman

Pemeran Bu Prani dalam film Budi Pekerti (2023) itu juga menyoroti peran penting PFN dalam menjaga kredibilitas seni Indonesia. "Itu pasti akan berpengaruh besar terhadap kredibilitas, marwah kesenian kita ini," kata dia. Ia mengingatkan bahwa perfilman nasional telah diperjuangkan sejak lama, "Sudah cukup sulit kakek kita, Usmar Ismail, membangun marwah perfilman Indonesia," ungkapnya.

Sha Ine menilai bahwa meskipun terdapat kekhawatiran terkait penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PFN, masih banyak rekan-rekannya yang berjuang dalam industri film, sehingga ia tidak terlalu khawatir. 

Kontroversi Penunjukan Ifan Seventeen

Penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PFN menuai berbagai reaksi dari kalangan industri film dan masyarakat. Banyak yang mempertanyakan latar belakang Ifan sebagai musisi dalam mengelola perusahaan film milik negara. Keputusan ini memicu reaksi di kalangan sineas dan publik figur Indonesia. Fedi Nuril, Luna Maya, Tissa Biani, Chicco Jerikho, hingga Pandji Pragiwaksono turut menyuarakan keheranan atas penunjukan tersebut.

Tempo mengkonfirmasi kabar ini kepada seorang pejabat di Kementerian Badan Usaha Milik Negara serta dua petinggi Koalisi Indonesia Maju Plus. Ketiganya membenarkan bahwa Ifan telah ditunjuk sebagai Dirut PFN. “Ya, benar," kata mereka kepada Tempo, Senin, 10 Maret 2025. Penunjukan Ifan menjadi sorotan lantaran latar belakangnya yang lebih dikenal sebagai vokalis band ketimbang sineas. 

Di tengah kritik yang berkembang, PFN akhirnya buka suara. “Pak Ifan itu sebenarnya sudah cukup panjang terlibat dalam industri kreatif ini,” ujar Head of Corporate Secretary PFN Ihsan Chairdiansyah, Rabu, 12 Maret 2025. Ihsan menjelaskan bahwa selain sebagai musisi, Ifan juga pernah menjadi produser dan aktor. Ia terlibat dalam film Sukep: The Movie (2019), Kemarin (2021), serta menjadi eksekutif produser film Kau dan Dia (2021). 

Ifan juga pernah menjabat Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi (Bakominfo) di Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs). Ihsan menekankan, saat ini PFN tengah bertransformasi menjadi perusahaan fasilitasi konten dan film yang lebih luas. “Untuk menjadi fasilitator bagi berbagai konten digital, termasuk vertical movie yang sedang dijajaki,” ucapnya.

Sementara itu, juru bicara Kementerian BUMN, Putri Violla, memahami skeptisisme publik. Ia menilai pengalaman Ifan di dunia hiburan tetap bisa menjadi modal dalam kepemimpinannya. “Tapi sebenarnya kalau kita lihat dari kiprahnya itu Ifan bukan cuma di dunia musik saja. Ifan punya pengalaman jadi produser, sehingga kemudian kami harapkan bisa membawa perkembangan baru untuk PFN,” tuturnya.

DANIEL AHMAD FAJRI | HENDRIK KHOIRUL MUHID, berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus