Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Sihir Jazz Trio hingga Nostalgia Chicago

Sejumlah musikus jazz internasional, seperti Bob James Trio sampai The Chicago Experience, tampil dalam Java Jazz Festival.

4 Juni 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Grub musik Bob James Trio tampil dalam Java Jazz Festival 2023 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, 2 Juni 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Sejumlah musikus dari dalam dan luar negeri menyihir penonton pada hari pertama Java Jazz.

  • Penonton bernostalgia dengan Titi DJ, Bob James Trio, hingga The Chicago Experience.

  • Malam ini merupakan hari terakhir pergelaran Java Jazz ke-18 itu.

Langkah kaki Agustina Wiliyanti begitu cepat berjalan di selasar JIExpo, Kemayoran, Jumat lalu, 2 Juni 2023. Seperti kendaraan yang sedang mengebut, perempuan berusia 56 tahun itu berjalan zig-zag melewati kerumunan orang yang hadir pada hari pertama pergelaran akbar musik jazz, The Jakarta International BNI Java Jazz Festival ke-18.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tina—sapaan Agustina—yang saat itu ditemani putrinya, Gloria, sedang menuju salah satu aula pertunjukan. Maklum, Java Jazz Festival tahun ini menyiapkan 12 aula dan panggung pertunjukan di dalam kawasan JIExpo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat itu jam menunjukkan pukul 18.30 WIB. Sesuai dengan jadwal, penyanyi kondang Indonesia, Titi Dwi Jayati atau Titi DJ, akan tampil selama satu jam. "Semoga masih dapat tempat duduk di depan," kata Tina sambil berjalan cepat.

Beruntung, Tina sampai di aula pertunjukan sesaat sebelum Titi DJ naik ke panggung. Beruntungnya lagi, ia dan putrinya masih bisa duduk di dekat panggung. Jika dihitung jarak, sekitar 20 meter dari panggung.

"Puji Tuhan, masih bisa lihat jelas," kata perempuan pengusaha properti itu.

Tina mengaku sudah lama mengidolakan Titi DJ. Menurut dia, penyanyi yang kini berusia 57 tahun itu punya suara merdu nan khas dan lagu-lagu yang enak didengar. "Dari zaman dia tampil sendiri sampai gabung Tiga Diva dan sekarang solo karier lagi, saya tetap suka," ujar Tina.

Titi DJ sukses memukau ratusan penonton yang memenuhi aula pertunjukan. Ia tampil anggun dengan gaun terusan berkelir hitam dengan aksen emas di bahu dan leher. Lagu bertempo cepat dan riang berjudul Dunia Boleh Tertawa menjadi pembuka konser.

Penyanyi Titi DJ tampil dalam Java Jazz Festival 2023 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, 2 Juni 2023. ANTARA/Rivan Awal Lingga

Lagu tersebut diaransemen dengan sentuhan jazz yang ciamik. Sentuhan trompet dan harmonika membuat lagu yang dirilis pada Maret 1990 dalam album kolaborasi dengan Indra Lesmana itu menjadi lebih meriah.

Dasarnya seorang penghibur sejati, Titi tak sekadar bernyanyi. Ia mampu mengobrol dengan penonton sembari sesekali bercanda. Ia juga menceritakan putri bungsunya, Stephanie Poetri Dougharty, yang merintis karier sebagai penyanyi hingga sedang menjalani tur di 20 kota di Amerika Serikat.

Titi juga sempat bercerita tentang kekhawatirannya saat pertama kali diundang untuk tampil dalam Java Jazz Festival. Muncul rasa bimbang dan pertanyaan, masih pantaskah ia tampil dalam acara musik jazz tahunan nan megah itu. Bagi Titi DJ, ini adalah penampilan ketiganya di Java Jazz Festival.

"Pertama, dulu tampil sendiri. Kedua, bersama Tiga Diva, dan malam ini yang ketiga," tutur Titi DJ dengan disambut tepuk tangan riuh.

Karena terlalu panjang bercerita, ia sempat diingatkan untuk menyanyi lagi. Kejadian itu disambut tawa para penonton. Titi lantas melanjutkan aksinya dengan membawakan sejumlah lagu, seperti Jangan Berhenti Mencintaiku, Separuh Hidupku, dan Salahkah Aku.

Di aula pertunjukan lain, ratusan penonton berdiri berbaris sepanjang lebih dari 100 meter. Mereka sedang antre masuk ke dalam aula pertunjukan yang akan menampilkan musikus jazz kondang Bob James Trio.

Sesuai dengan namanya, Robert McElhiney James—nama asli Bob James—menjadi tulang punggung trio jazz asal Amerika Serikat tersebut. Pria yang kini berusia 83 tahun itu merupakan salah satu pelopor jazz fusion pada 1970-an.

Dua Grammy Award menjadi bukti kualitas bermusik James. Ia mendapatkan Grammy Award untuk Best Pop Instrumental Performance pada 1981 dan pada 1986 lewat karya kolaborasinya dengan David Sanborn.

Kali ini James ditemani dua musikus muda, yakni Michael Palazzollo pada upright bass dan James Adkins pada drum. Ketiganya membuka aksi dengan lagu berjudul Avalabop. Lagu berdurasi 6 menit itu menyuguhkan permainan piano, bas, dan drum yang lembut serta tenang.

Berlanjut ke lagu kedua berjudul Caravan, Bob James Trio menaikkan tempo permainan. Dentingan piano, cabikan bas, dan gebukan drum makin lincah nan keras. Seperti mendaki gunung, penampilan berikutnya Bob James Trio makin ngebut dan eksentrik.

Pada lagu berjudul Topside, jemari James makin cepat melompat dari satu tuts ke tuts lain. Meski jadi magnet utama, James tidak pelit lampu sorot. Ia memberikan jatah pamer bagi kedua juniornya.

Masih pada lagu Topside, penggebuk drum James Adkins menjadi bintang panggung. Sepasang stik yang ia pegang terbang secepat kilat menyambar snare drum dan deretan simbal. Aksinya bermain dengan satu tangan lantaran tangan satunya membetulkan set simbal makin membuat penonton terpesona.

James Adkins yang memakai kaus hitam dan berambut kribo itu mendapatkan sorot lampu lagi saat memainkan lagu berjudul Mister Magic. Gebukan snare drum dipadukan cowbell simbal menggema hebat di aula pertunjukan. Tak mau kalah, Michael Palazzollo ikut pamer permainan bas.

Pria yang tampil dengan kemeja putih dan rambut panjang yang dikuncir itu gesit mencabik senar. Wajah ekspresif dengan mata merem-melek membuat penonton makin khusyuk menikmati lagu.

Sesuai dengan judul lagu, ketiganya menyuguhkan sihir musik tingkat tinggi yang mampu menghipnosis penonton. Menariknya, James, Palazzollo, dan Adkins menunjukkan gerak tubuh yang sangat tenang saat tampil. Ketiganya seperti sedang bermain musik di tempat kongko favorit mereka.

"Seperti orang main-main saja, tapi sungguh gila musik yang mereka mainkan," kata Reihan, pria berusia 41 tahun, salah satu penonton Bob James Trio.

Reihan mengaku menyukai musik jazz sejak duduk di bangku kuliah. Adapun nama Bob James masuk daftar musikus jazz idola Reihan. "Kaget saat lihat daftar artis di Java Jazz Festival tahun ini ada Bob James."  

Kelar pertunjukan Bob James, giliran The Chicago Experience feat. Danny Seraphine and Jeff Coffey tampil. Saat mendengar nama The Chicago Experience sejatinya tak banyak orang yang paham dengan kelompok musik ini. Namun tambahan nama Danny Seraphine membuat pencinta musik lawas mengerti ke mana arah band itu akan bermain.

Ya, grup musik ini membawakan 15 lagu tenar karya Chicago, band beraliran rock dan jazz rock yang tenar pada 1970-1980-an. Adapun Danny Seraphine merupakan mantan penggebuk drum Chicago pada era 1976-1990. Meski sudah berusia 74 tahun, Seraphine masih sanggup memainkan drum dengan performa dan kualitas ciamik.

The Chicago Experience tampil dalam Java Jazz Festival 2023 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, 2 Juni 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Adapun Jeff Coffey merupakan gitaris dan vokalis Chicago pada 2016-2018. Suara Jeff Coffey memang menjadi nyawa dari pertunjukan pada malam itu. Suaranya yang melengking khas aliran rock lawas sangat cocok membawakan lagu nostalgia, seperti If You Leave Me Now (dirilis pada 1976), Hard Habit To Break (1984), dan You're the Inspiration (1984).

Khusus untuk You're the Inspiration, lagu tersebut terasa sangat khusyuk dinyanyikan dan dinikmati penonton. Musababnya, sebelum membawakan lagu, Danny Seraphine sempat berucap lagu tersebut dimainkan khusus untuk dua orang spesial. "Lagu ini didedikasikan untuk Peter Cetera dan David Foster," ujar Seraphine dengan disusul riuh penonton.

Cetera merupakan vokalis dan basis Chicago sejak 1967 hingga 1985. Sedangkan David Foster merupakan mantan produser Chicago dan penulis lagu You're the Inspiration.

Sebelum tampil, The Chicago Experience sempat menyampaikan kepada Tempo bahwa mereka mengharapkan semangat berapi-api yang dimiliki oleh penonton Indonesia. Mereka juga sangat bersemangat karena bisa turut meramaikan festival jazz terbesar di Indonesia itu.

"Sebuah kehormatan karena ini merupakan pertama kalinya dan selama bertahun-tahun aku ingin bermain dalam festival ini. Lalu akhirnya kami diundang main ke sini. Sangat antusias," kata Danny Seraphine beberapa jam sebelum tampil.

Hari ini, 4 Juni 2023, akan menjadi pertunjukan terakhir pergelaran The Jakarta International BNI Java Jazz Festival ke-18. Sesuai dengan jadwal, sejumlah bintang akan tampil pada malam ini, seperti Antonia Sanchez & Bad Hombre with Thana Alexa, Big Yuki, & Lex Sadler; Adam At; serta Brian Simpson feat. Grace Kelly.

GABRIELLA AMANDA | INDRA WIJAYA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus