Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Penyanyi sekaligus pencipta lagu legendaris Indonesia, Deddy Dhukun, akan menjadi salah satu pengisi acara konser musik jazz bertajuk Solo City Jazz 2022 yang diselenggarakan di Kota Solo, Jumat-Sabtu, 14-15 Oktober 2022.
Deddy Dhukun yang pernah menjadi pasangan duet mendiang penyanyi Dian Pramana Poetra di duo 2D itu, kali ini akan tampil di panggung konser musik jazz itu berkolaborasi dengan Bengawan Symphony Orchestra.
Selain Deddy Dhukun, perhelatan Solo City Jazz 2022 juga akan bertabur musisi papan atas lainnya baik yang sudah kawakan seperti Andre Hehanusa, Rio Moreno, hingga dari kalangan muda seperti Albert Fakdawer.
Albert Fakdawer ini adalah penyanyi sekaligus aktor peraih penghargaan Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2006 dan Aktor Pendatang Baru Terbaik Indonesia Movie Awards 2007 lewat film Denias, Senandung di Atas Awan.
Perlu diketahui, Solo City Jazz 2022 selama dua hari itu akan dihelat di dua tempat berbeda. Hari pertama atau Jumat, 14 Oktober 2022, konser akan diselenggarakan di halaman atau Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sedangkan hari kedua, Sabtu, 15 Oktober 2022, digelar di Pamedan Pura Mangkunegaran.
Andre Hehanusa, penyanyi yang dikenal dengan beberapa lagunya seperti Kuta Bali, KKEB, dan Bidadari itu akan berkolaborasi dengan violinis, Mia Ismi, serta Albert Fakdawer.
Solo City Jazz kali ini merupakan kali ke-13 diselenggarakan di Solo sejak 2009. Pada tahun 2010 konser sempat absen, karena musibah bencana alam, letusan Gunung Merapi. Lalu pada 2020 dan 2021 konser ini juga ditiadakan lantaran situasi pandemi Covid-19.
"Kami mencoba terus mempertahankan identitas Solo City Jazz kami ini, pada setiap tahun penyelenggaraannya. Seperti kami juga terus berupaya keras untuk mempertahankan acara ini sebagai salah satu mata acara budaya, yang menjadi salah satu daya tarik pariwisata Kota Solo," ucap Wenny Purwanto, Chairman C Pro selaku penyelenggaran Solo City Jazz.
Wenny mengatakan Solo City Jazz 2022 ini mengusung tema Tribute to atau semacam penghormatan tinggi bagi tokoh-tokoh musik penting, yang telah berpulang. "Di kesempatan 2022 ini, sengaja akan dimainkan atau dinyanyikan lagu-lagu dari nama-nama seperti Jopie Latul, Utha Likumahuwa, Didi Kempot. Tak lupa juga Dian Pramana Poetra, dimana Dian PP pernah tampil tiga kali di Solo City Jazz," tutur Wenny.
Selain nama-nama yang pernah tampil pula di Solo City Jazz mulai dari tokoh musik, I Wayan Sadra, gitaris Donny Suhendra untuk menyebut sebagian di antaranya. "Tak lupa pula, kami mengenang sahabat baik dan dekat Solo City Jazz, Annas Habibi. Yang pada setiap tahunnya selalu menyempatkan diri menjadi pembawa acara, yang kehadirannya memberi kesegaran dan membuat suasana tambah meriah," kata Wenny.
Adapun artis penyanyi dan grup band yang akan memeriahkan panggung Solo City Jazz 2022 di hari pertama antara lain bibit muda potensial asal kota Solo, pianis muda Aditya Ong, yang tampil dengan trionya.
Pada penampilannya kali ini, Aditya Ong akan berkolaborasi dengan kibordis yang adalah founder dan leader kelompok Chlorophyl, Bagus “Jambronk” Pramono. Chlorophyl sendiri pernah dua kali tampil di Solo City Jazz.
Selain itu akan ikut memeriahkan penampilan mereka, rapper muda asal Tasikmalaya, Jenod. Kemudian juga Rio Moreno, pianis asal ibu kota, yang akan membawa serta kelompok musiknya, Latin Groove.
"Dan Solo City Jazz merasa terhormat dan bangga bisa menghadirkan seniman musik tradisi asal Solo, Peni Candra Rini, yang baru saja memperoleh penghargaan dari Aga Khan Music Awards 2022. Sebuah penghargaan khusus diberikan kepada para penggiat dan penampil musik kontemporer di seluruh dunia," ucapnya.
Solo City Jazz juga menghadirkan penyanyi, Alonzo Brata, yang akan berkolaborasi dengan basis, Barry Likumahuwa. Di hari kedua, penyanyi, Mercy Dumais, akan berkolaborasi dengan Rio Moreno. Kemudian Deddy Dhukun bersama Bengawan Symphony Orchestra, pertunjukan musik Papua Original, Andre Hehanusa, serta Jason Ranti. "Jason “Jeje” Ranti, saat ini begitu popular di kalangan penggemar musik milenial, dengan lagu-lagunya yang bersyair kritik sosial dan “rada bandel," kata Dion Momongan, selaku Festival Director C Pro.
SEPTHIA RYANTHIE
Baca juga: Inilah 7 Festival Jazz Akbar di Indonesia, Tak Hanya Java Jazz
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini