Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TAK ada obyek berlumuran citra darah. Tak ada sesuatu yang mengesankan kebengisan. Tak ada kalimat yang memekikkan kesakitan. Padahal pameran di Akili Museum di perumahan mewah Puri Kembangan, Jakarta, itu bertajuk War. Semua obyek yang dihadirkan terasa ”terkendali”. Itulah S. Teddy. Perupa Yogya ini menjauhi cara mengekspresikan kekerasan secara liar.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo