Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sosok

Utsman bin Affan, Kisah Sahabat Nabi yang Tajir dan Terkenal Dermawan Ikhlas

Utsman bin Affan merupakan sahabat nabi yang dikenal dengan sifatnya yang dermawan dan ikhlas dalam bersedekah dan berinfak.

10 April 2022 | 23.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gurun Sahara pada awalnya adalah hutan dan padang rumput. Perubahan iklim membuat wilayah yang hijau menjadi gurun pasir. Foto: @mohamedsaleban

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Mekkah -Utsman bin Affan RA adalah salah satu sahabat nabi yang menikahi dua putri Nabi Muhammad SAW yakni Ummu Kultsum dan Ruqayyah RA. Hal tersebut membuatnya mendapat julukan Dzun Nuurain (pemilik dua cahaya).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Utsman dikenal dengan sifatnya yang dermawan dan ikhlas dalam bersedekah dan berinfak. Ia melakukan hal tersebut di jalan Allah tanpa mengharap balasan apapun, kecuali ridho Allah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikisahkan, suatu hari kaum muslimin sedang mengalami kesusahan dan kekurangan air untuk diminum.

Sumber air bersih yang tersedia pada waktu itu hanya dari sebuah sumur yang dimiliki oleh orang Yahudi. Apabila kaum muslimin ingin membeli air tersebut, maka orang Yahudi akan menaikkan harganya. 

Utsman menanggapi perihal tersebut dengan membeli setengah dari sumur itu untuk digunakan kaum muslimin tanpa pungutan biaya sepeser pun. Kesepakatan penggunaannya dibagi dua, sehari untuk si Yahudi dan sehari lagi untuk Utsman bersama kaum muslimin.

Setelah setengah dari penggunaan sumur dibeli oleh Utsman, air dari sumur si Yahudi menjadi sepi pembeli. Melihat hal itu, si Yahudi menjual saham atas kepemilikan sumurnya kepada Utsman.

Berikutnya: Utsman pun membelinya dan menghadiahkannya untuk...


Utsman pun membelinya dan menghadiahkannya untuk kaum muslimin. Hal tersebut dilakukan Utsman demi kesejahteraan dan kemakmuran kaum muslimin.

Satu kisah lain tentang kedermawanan Utsman adalah ketika kaum muslimin dilanda kekurangan bahan pangan. Suatu siang. Utsman didatangi oleh kafilah dagangnya  yang membawa seribu unta yang masing-masing membawa makanan dan gandum. Hal tersebut membuat para pedagang sekitar mendatangi Utsman untuk melakukan kerja sama.

Mereka membujuk Utsman RA untuk menjual makanan dan gandumnya itu dengan bayara dua dirham setiap sepuluh dirham modal. Namun, Utsman menolak tawaran tersebut. Para pedagang merayunya lagi dengan keuntungan yang lebih besar yaitu empat dirham sebagai ganti dari dua dirham.

Utsman RA tetap menolak seraya berkata, “Ada yang menjanjikan ku keuntungan yang lebih banyak lagi dari itu.”

Mereka bertanya, “Kami adalah para pedagang dari Madinah, siapa lagi pedagang yang berani menjanjikan keuntungan lebih besar dari kami?”

“Allah SWT memberikan keuntungan lebih tinggi dan besar dari kalian. Karena dari setiap satu dirham, dia memberikan untung sepuluh dirham. Sesuai dengan firman-Nya dalam QS. Al – An’am : 160. Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya.” jawab Utsman.

Akhirnya Utsman, tidak menjual makanan dan tersebut. Ia menyimpannya untuk disedekahkan ke kaum muslimin. Begitulah sifat dermawan nan iklhas sahabat nabi tersebut.

M. IHSAN NURHIDAYAH
Baca juga: Ziarah ke Makam Baqi, Pemakaman Keluarga dan Para Sahabat Nabi di Kota Madinah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.


Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus