Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Film Whispers in the Dabbas karya sutradara Garin Nugroho tayang perdana di International Film Festival Rotterdam ke-54 pada Sabtu, 1 Februari 2025. Film dengan judul Bahasa Indonesia, Nyanyi Sunyi dalam Rantang itu masuk pada program Harbour.
Pilihan Editor: Garin Nugroho Garap Film Musikal Sejarah, Dibintangi Nicholas Saputra
“Film sebagai karya yang terbuka dan kritis dan dituturkan secara personal akan selalu mendapat tempat di festival film dunia, terlebih karena film ini memiliki keberpihakan pada masyarakat," ujar Garin Nugroho, dalam keterangan resmi yang diterima Tempo.
Whispers in the Dabbas Angkat Kisah Nyata Kasus Pengadilan
Film Whispers In the Dabbas (Nyanyi Sunyi dalam Rantang) karya sutradara Garin Nugroho yang dibintangi Della Dartyan. Dok. Garin Workshop
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Whispers in the Dabbas terinspirasi dari kisah nyata beberapa kasus pengadilan dengan keputusan yang janggal. Film ini mengisahkan tentang seorang pengacara muda bernama Puspa (diperankan oleh Della Dartyan), di sebuah kota kabupaten. Dia berhadapan dengan kasus-kasus di pengadilan yang tidak berpihak pada keadilan rakyat kecil.
"Dalam kerjanya sebagai pengacara, Puspa menemukan berbagai bentuk ketidakadilan yang juga kemudian menimpa keluarganya . Ketidakadilan yang lahir dari pengadilan yang korup dan berpihak pada kekuasaan uang dan politik," tulis Garin di Instagram tentang film Whispers in the Dabbas pada Januari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film Whispers In the Dabbas (Nyanyi Sunyi dalam Rantang) karya sutradara Garin Nugroho yang dibintangi Della Dartyan. Dok. Garin Workshop
Programmer International Film Festival Rotterdam Stefan Borsos mengungkapkan Whispers in the Dabbas dibalut dengan drama, investigasi, dan satir. Menurutnya, gaya film ini sederhana menyelidiki sistem peradilan Indonesia dengan campuran melodrama. Komedi gelap membuat ketidakadilan yang mencolok pada berbagai karakter terasa menyesakkan.
"Yang tidak terlalu mencolok, tetapi masih sangat terlihat dan jelas adalah banyaknya referensi ke tahun 1965 yang menimbulkan pertanyaan tentang kesinambungan sejarah yang tidak mengenakkan," ungkap Stefan.
11 Film Garin Nugroho di International Film Festival Rotterdam
Whispers in the Dabbas menjadi film ke-11 karya Garin Nugroho yang diputar di International Film Festival Rotterdam. Diawali film Leaf on a Pillow (Daun di Atas Bantal) yang menjadi film pembuka International Film Festival Rotterdam 1999, kemudian Deadly Love Poem (Puisi Cinta yang Membunuh) dalam kompetisi Big Screen International Film Festival Rotterdam 2023.
Whispers in the Dabbas merupakan karya produksi Stranas PK (Strategi Nasional Pencegahan Korupsi) bekerja sama dengan Garin Workshop dan Padi Padi Creative. Selain Whispers in the Dabbas, beberapa film Indonesia yang turut meramaikan International Film Festival Rotterdam 2025 adalah Gowok karya Hanung Bramantyo, Perang Kota karya Mouly Surya, dan Midnight In Bali karya Razka Robby Ertanto.