Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Minyak goreng dapat merusak nutrisi pada makanan jika digunakan dengan cara yang tidak tepat. Baik menggoreng atau menumis, menggunakan minyak yang tepat dapat membuat makanan jauh lebih sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahli gizi Trista Best, Beth Hawkes, dan Lindsey DeSoto mengungkap empat kesalahan yang sering dilakukan orang ketika menggunakan minyak goreng, mulai dari mencapur dengan minyak jenis lain hingga menggunakan secara berlebihan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Mencampur minyak zaintun extra virgin dengan minyak olahan
Minyak zaitun extra virgin atau extra virgin olive oil (EVOO) adalah salah satu minyak goreng yang paling dianggap sehat karena kandungan nutrisinya. Meski dapat memberi asupan lemak sehat, Best memperingatkan bahwa beberapa merek mungkin bercampur dengan minyak olahan, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan, kembung, kram, dan banyak lagi.
"Minyak zaitun extra virgin adalah salah satu minyak yang paling umum digunakan di planet ini, tetapi penting untuk memastikan tidak mencampurkan EVOO dengan minyak olahan, seperti yang dilakukan banyak merek," kata Best.
2. Menggunakan terlalu banyak minyak
Semakin banyak minyak yang dipakai, semakin banyak juga kalori yang ditambahkan, kata Hawkes. "Kelebihan minyak dalam makanan menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat," katanya. Untuk mencegah hal ini, dia merekomendasikan memilih minyak goreng yang memiliki jumlah lemak jenuh paling sedikit.
DeSoto menambahkan, menakar minyak akan mencegah penambahan berat badan. Dia mengatakan satu sendok makan minyak zaitun saja mengandung 120 kalori. "Saya sarankan selalu mencoba untuk mengukur jumlah minyak yang ditambahkan ke makanan sampai merasa pas," tambahnya.
3. Menggunakan minyak saat tidak dibutuhkan
Beberapa resep masakan membutuhkan minyak goreng, tapi Richards mengatakan bahwa ada cara lain untuk memasak sayuran, telur, dan makanan lain yang dapat langsung mencegah kelebihan kalori atau lemak. "Tidak perlu menggunakan minyak dalam proses memasak ketika bisa diganti dengan air atau saus rendah kalori," katanya.
Misalnya, Richards menyarankan bahwa kebanyakan sayuran dapat ditumis dengan air atau amino cair daripada minyak. Ini membuat makanan berkalori jauh lebih rendah.
4. Salah memilih minyak goreng
Dari semua minyak goreng, Richards menganggap minyak canola sebagai salah satu yang terburuk untuk kesehatan secara keseluruhan jika sering digunakan. "Beberapa minyak dibuat sedemikian rupa sehingga berdampak negatif bagi kesehatan," katanya. Richards mengatakan bahwa minyak canola berada di daftar teratas. Minyak canola dibuat menggunakan minyak mentah dengan diekstraksi panas dari biji anggur, katanya. Dari sana dimurnikan, dikelantang, dan dihilangkan baunya.
"Minyak ini dianggap sehat karena dibuat menggunakan lemak omega-3, tetapi lemak ini rapuh dan terdenaturasi selama pemrosesan panas tinggi," dia memperingatkan. Proses ini dikenal sebagai pemurnian dan minyak olahan pada umumnya tidak diangngap sehat.
Daripada menggunakan minyak canola, Richards merekomendasikan memilih minyak alpukat karena dapat memberikan lemak sehat untuk jantung dan rasanya sama lezatnya.
SHE FINDS
Baca juga: Minyak yang Dianggap Paling Sehat untuk Memasak Menurut Ahli
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.