Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Jembatan reklamasi membuat para nelayan Kampung Baru Dadap, Kosambi, kesulitan pulang ke rumah mereka. Biasanya mereka pulang dari melaut sekitar pukul 17.00, namun jam itu adalah waktu paling berat untuk melintas di Muara Dadap.
Baca: Penangkapan Ketua Nelayan Dadap Diduga Terkait Jembatan Reklamasi
Muara Dadap merupakan pintu gerbang perahu nelayan untuk melaut dan pulang ke rumah mereka.
"Aktivitas pembangunan jembatan reklamasi persis di Muara Dadap ini membuat pintu masuk keluar perahu menyempit dan dangkal," ujar Cecep Subagio, nelayan Kampung Baru Dadap kepada Tempo, Kamis 7 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Cecep, jam 5 sore adalah waktu surutnya air laut. Muara Dadap juga mengering, sehingga laju perahu nelayan menjadi tertahan.
"Kami lihat lumpur endapan ini berasal dari pemasangan pancang dan paku bumi di laut, lumpur jadi naik ke atas,"ujar lelaki berusia 50 tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain tingginya endapan lumpur, jembatan reklamasi itu juga membuat jalur lalu lintas nelayan di muara itu menyempit. Sebagian area muara digunakan untuk kegiatan proyek pembangunan jembatan.
"Mau tidak mau kami harus berjibaku dengan kondisi muara saat ini," katanya.
Nelayan yang tergabung dalam Forum Masyarakat Nelayan Dadap, Sujai mengatakan banyak menerima keluhan imbas aktivitas pembangunan di muara tersebut. "Pendangkalan muara, penyempitan hingga kebisingan," kata Sujai.
Berdasarkan pengamatan Tempo, Jumat siang, sejumlah pekerja terlihat sibuk mengerjakan proyek pembangunan jembatan reklamasi. Sejumlah kendaraan berat, alat konstruksi dan bahan material konstruksi bangunan memenuhi area pinggir muara tersebut.
Di sisi pantai Dadap telah berdiri badan jembatan reklamasi yang dilengkapi dengan tiang tiang kokoh. Sementara bagian yang menjorok kelautan masih berbentuk kerangka dan pemasangan tiang pancang.
Baca: Kronologi Penjemputan Paksa Ketua Forum Masyarakat Nelayan Dadap
Warga Kampung Dadap, kata dia, telah berusaha meminta penjelasan dan protes terhadap pengembang yang membangun jembatan reklamasi itu. Alih alih mendapat solusi, aksi warga ini malah berujung pada penjemputan paksa Ketua Forum Masyarakat Nelayan Dadap Waisul Qurni.