Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Air Laut Merembes di Tanggul Laut Muara Baru

Hanya merembes, Ketua RT setempat mengoreksi pernyataan Anies Baswedan bahwa tanggul laut baru dirusak dan dilubangi.

18 Januari 2019 | 21.24 WIB

Suasana proyek pembangunan tanggul raksasa pengaman pantai (Giant Sea Wall) di kawasan Muara Baru Jakarta, 28 Desember 2017. Pembangunan tanggul laut ini untuk mengatasi banjir pasang air laut (rob) dan abrasi di kawasan pesisir Ibu Kota. Tempo/Fakhri Hermansyah
Perbesar
Suasana proyek pembangunan tanggul raksasa pengaman pantai (Giant Sea Wall) di kawasan Muara Baru Jakarta, 28 Desember 2017. Pembangunan tanggul laut ini untuk mengatasi banjir pasang air laut (rob) dan abrasi di kawasan pesisir Ibu Kota. Tempo/Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Air laut masih merembes dari balik tanggul laut di RT 20/RW 17 Muara Baru, Jakarta Utara. Dari pantauan Tempo, Jumat 18 Januari 2019, setidaknya terdapat tiga titik rembesan air laut dari tanggul yang menjadi bagian dari megaproyek tanggul laut raksasa itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Air merembes dari tanggul mengalir ke jalan dan masuk ke selokan warga. "Biasanya pas pasang jam 09.00, ketika sore juga sudah surut," kata seorang warga setempat, Ilham, 28 tahun.

Ketua RT 20 Muara Baru, Nur Rohman, mengatakan volume air rembesan dari tanggul tergantung dari ketinggian air laut. "Kalau air sejajar dengan tinggi tanggul cukup lama, airnya (yang merembes) bisa banyak," kata dia.

Namun, Nur mengatakan air rembesan tidak sampai menyebabkan kampungnya kebanjiran. Khususnya, setelah tanggul laut baru dibangun.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun tanggul baru di depan tanggul lama, lebih menjorok ke laut. "Jarak tanggul lama ke tanggul baru sekitar 200 meteran," kata Nur.

Menurut Nur, masih merembesnya air dari tanggul lama karena tidak adanya fondasi tiang pacang. Nur berujar, tanggul lama hanya terbuat dari bronjong berlapis seng yang diisi batu-batu. "Karenanya mungkin kurang rapat," ujar Nur.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengkritik proyek tanggul di Muara Baru, Jakarta Utara. Dia menyebut pembangunan tanggul tanpa didahului pembicaraan dengan warga setempat. Akibatnya, ada kebutuhan warga setempat untuk melubangi atau merusak tanggul. Pada gilirannya, banjir terjadi ketika air laut pasang (rob).

Penjelasan Nur membantah adanya warga yang merusak tanggul laut baru bagian dari megaproyek tanggul laut raksasa. Dia menegaskan soal sebatas rembesan, bukan tanggul laut yang sengaja dilubangi. "Kalau ada yang berani, gua yang laporin. Saya RT-nya, saya pegang bawa ke polisi," kata Nur.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus