Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Anak Terkena Leukemia, Ini yang Harus Dijelaskan Orang Tua

Anak penyanyi Denada terserang leukemia. Buat orang tua yang mengalami nasib serupa, ada baiknya memberi penjelasan pada anak soal penyakitnya.

18 Juli 2018 | 15.26 WIB

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi anak sakit. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Leukemia salah satu jenis kanker yang kerap menimpa anak-anak. Penyakit ini disebut juga kanker darah, yang menyerang sel darah putih dan membuat produksinya abnormal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Jika anak terkena leukemia, orang tua mungkin kebingungan. Mereka tidak yakin apa yang harus dikatakan kepada anak di tengah kondisi tersebut. Salah satu orang tua yang anaknya tengah menderita leukemia adalah penyanyi Denada.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Denada mengungkapkan bahwa putrinya Shakira Aurum mengidap leukemia, bahkan meyakini putrinya tidak mengerti apa-apa tentang sakit yang dideritanya. Namun, setidaknya ada enam tips dari situs Komunitas Leukemia & Limfoma yang bisa dipraktikkan orang tua yang anaknya didiagnosa leukemia. Berikut hal yang bisa disampaikan kepada anak saat terkena leukimia.

1. Orang tua disarankan memberikan informasi sesuai usia anak. Cobalah berbicara dengan gaya bahasa dan penjelasan yang bisa dimengerti anak. Penjelasan untuk anak berusia lebih besar tentu berbeda dengan yang lebih belia. Tidak masalah jika orang tua memberikan penjelasan lebih dari sekali.

2. Anak perlu mengetahui pemahaman lebih detail tentang jenis kanker. Tidak semua kanker sama. Orang tua perlu menuturkan bahwa kanker mereka berbeda dari apa yang diidap orang dewasa.

Denada dan putrinya. Tabloidbintang.com

3. Penting bagi orang tua untuk menenangkan anak. Namun, bukan berarti mereka mengabaikan ketakutan serta kekhawatiran anak. Orang tua tetap harus mengajak anak lebih terbuka berbicara soal kondisinya. Cobalah untuk memahami perubahan tingkah laku serta emosi. Jangan lupa juga untuk menjawab pertanyaan mereka.

4. Leukemia bisa membuat anak merasa sendirian. Karena itu, mereka harus mendapat keyakinan jika orang tua selalu berada di sisinya. Saat harus berpisah untuk urusan lain, orang tua perlu memberi penjelasan dan mencari bentuk dukungan lain lewat telepon atau foto.

5. Sebagai pengidap leukemia, anak akan sering melakukan perawatan di rumah sakit. Kehadiran dokter dan suster tentu terasa asing bagi anak. Apalagi mereka kerap membuat langkah tertentu terkait pengobatan. Berilah penjelasan kepada anak tentang fungsi tenaga, alat, dan langkah medis.

6. Ada kalanya anak bersikap seolah tidak ada yang salah dalam tubuhnya. Jika hal tersebut terjadi, orang tua harus bisa memahami. Anak biasanya mencerna informasi dalam jumlah kecil demi membantu mereka untuk mengatasi isu sesuai kondisi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus