Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Antisipasi Resesi Ekonomi, DPRD DKI Setujui PMD Rp 305 Miliar untuk Stok Daging Sapi dan Ayam

DPRD DKI menyetujui penyertaan modal daerah Rp 307 miliar ke Perumda Dharma Jaya untuk antisipasi resesi ekonomi tahun depan.

12 Oktober 2022 | 23.54 WIB

Pedagan daging tengah melayani pwmbeli di pasar tradisional Kebayoran Baru menjelang akhir Ramadan, Rabu 12 Mei 2021. Menjelang hari terakhir Ramadan pengunjung pasar tradisional terus meningkat dan diikuti dengan kenaikan harga pada daging sapi Rp130.000 per kilogram, ayam potong 75 ribu rupiah. Tempo/Nurdiansah
Perbesar
Pedagan daging tengah melayani pwmbeli di pasar tradisional Kebayoran Baru menjelang akhir Ramadan, Rabu 12 Mei 2021. Menjelang hari terakhir Ramadan pengunjung pasar tradisional terus meningkat dan diikuti dengan kenaikan harga pada daging sapi Rp130.000 per kilogram, ayam potong 75 ribu rupiah. Tempo/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi C DPRD DKI Jakarta menyetujui usulan Penyertaan Modal Daerah (PMD) kepada  Perumda Dharma Jaya sebesar Rp307 miliar. Penyertaan modal ini untuk mengantisipasi resesi ekonomi yang diprediksi akan terjadi di tahun 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggota Komisi C DPRD DKI Andyka menyebutkan  persetujuan usulan PMD Dharma Jaya diputuskan dalam pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) APBD Perubahan tahun 2022

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Penyertaan modal ini akan digunakan untuk memenuhi stok kebutuhan pangan seperti daging ayam dan sapi sebagai langkah antisipatif menghadapi ketidakpastian perekonomian dunia tahun 2023.

"Tidak bisa dipungkiri bahwa yang menyangkut ketahanan pangan harus kita siapkan jauh-jauh hari. Jadi ini (pengadaan daging ayam dan sapi) termasuk kategori mendesak dan skala prioritas," ujar Andyka seperti dikutip dari Antara, rabu, 12 Oktober 2022.

Negara pengimpor menahan penjualan daging sapi dan ayam

Lebih lanjut Andyka mengaku khawatir warga Jakarta akan kesulitan mendapatkan daging ayam dan sapi apabila tidak menyiapkan stok sejak sekarang, karena sudah dipastikan negara pengimpor daging tidak akan mau menjual ayam dan sapi saat resesi terjadi.

"Menghadapi krisis yang akan menyongsong, di mana negara yang biasa mengimpor kebutuhan pangannya kepada kita itu akan mulai menahan, artinya kita butuh super stok supaya ke depannya bisa kita mengantisipasi ini," ucapnya.

Hal senada diungkap oleh anggota Komisi C Syahrial yang menyebutkan bahwa penguatan pangan perlu segera dilakukan dengan harapan pasokan, stabilitas dan keterjangkauan harga produk hewani terus terkontrol.

"Saya setuju kalau Dharma Jaya ini memprioritaskan ketahanan pangan, karena tahun-tahun ke depan harus kita waspadai," ucapnya.

Adapun untuk anggaran renovasi kantor Dharma Jaya, rumah potong hewan (RPH) serta perbaikan kandang diminta untuk dipindahkan ke anggaran tahun 2023 mendatang karena dinilai bukan kegiatan mendesak, mengingat pendapatan daerah diperkirakan tidak dapat mencapai target.

"Hanya kegiatan yang untuk pengadaan atau persiapan pangan saja kalau yang fisik-fisik ditunda saja dahulu. Kalau ketahanan pangan sudah pasti harus diprioritaskan," ucap Syahrial.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman menjelaskan PMD diajukan setelah mendapat informasi dari Menteri Keuangan RI bahwa seluruh jajaran bidang pangan harus fokus mempersiapkan stok agar perekonomian tetap stabil.

"Rencananya kami memerlukan ini (pengadaan sapi dan ayam) untuk memulai membuat stok, karena kemungkinan besar tahun depan semua negara akan menahan stoknya, jadi kita harus punya modal untuk cadangan pangan," tutur Raditya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus