Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Sumardiansyah Perdana Kusuma buka suara soal kebakaran Museum Nasional yang terjadi Sabtu, 16 September 2023 lalu. Ia menekankan fungsi Museum Nasional dalam mengedukasi generasi muda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bagi kami museum nasional adalah sumber belajar yang bisa digunakan untuk mempelajari sejarah secara nyata kepada generasi muda," kata Sumardiansyah kepada TEMPO lewat keterangan tertulisnya pada Jumat, 22 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih lanjut, Sumardiansyah juga menyampaikan keresahan guru sejarah terhadap tragedi yang minimpa peninggalan bersejarah di Museum Nasional.
"Kekhawatiran kami sebagai guru sejarah adalah apabila pemerintah mengalami amnesia sejarah, dalam artian lalai dan tidak melihat Museum Nasional sebagai aset strategis bagi negara," lanjutnya.
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan kembali peran Museum Nasional yang telah bersumbangsih di dunia pendidikan dengan menjadi sumber belajar siswa di sekolah perihal sejarah.
"Museum nasional begitu penting bagi dunia pendidikan karena ia merupakan icon museum yang ada di Jakarta, di mana museum nasional banyak menyimpan koleksi-koleksi bersejarah yang berharga, keberadaannya cukup populer serta dikenal dalam ingatan dan sering dikunjungi oleh guru-guru sejarah ataupun anak-anak yang belajar sejarah," sambung Sumardiansyah.
Sebagai organisasi guru sejarah, sambung Sumardiansyah, AGSI mendorong pemerintah untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, dalam upaya melestarikan koleksi di Museum Nasional.
Ia berharap ada tindakan mitigasi yang bersifat preventif yang jauh lebih efektif dengan melibatkan berbagai stake holder mulai dari pemerintah, organisasi profesi, komunitas, maupun swasta.
"Terutama dalam menyimpan, menjaga, merawat, dan mengawasi berbagai koleksi berharga yang ada di Museum Nasional," katanya.