Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Sebanyak 600 ribu kertas surat suara untuk pemilihan legislatif (Pileg) Dapil 3 Banten telah diterima Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Tangerang Selatan. Semua surat suara itu disimpan di gudang logistik KPUD Tangsel di gedung serba guna Pondok Aren.
Baca: Ini Alasan Guru SMP Unggah Cuitan soal Hoaks Surat Suara
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Totalnya surat suara untuk pileg ini sebanyak sekitar 950 ribu kertas surat suara, jadi ini nanti masih akan dikirim lagi sisanya," kata ketua KPUD Tangerang Selatan Bambang Dwitoro, Senin 11 Maret 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Bambang, pihaknya akan berkirim surat ke KPU Provinsi atas kekurangan kertas surat suara ini, agar nantinya pihak KPU pusat mengirim kembali sisanya.
"Hari ini atau besok kami akan mengirim surat agar kekurangannya bisa segera di kirimkan nanti juga ada surat suara cadangan sebanyak dua persen," imbuhnya.
Bambang juga mengatakan bahwa pihaknya akan melipat surat suara mulai hari Rabu 13 Maret, dengan melibatkan 400 sampai 500 orang untuk melipat surat suara.
"Pengiriman surat suara ini mengalami keterlambatan sebetulnya, dari yang dijadwalkan tanggal 5 Maret baru hari ini didistribusikan ke KPUD Tangerang Selatan," ujarnya.
Untuk surat suara presiden dan wakil presiden diperkirakan tiba pada tanggal 18 Maret, surat suara DPD 6 Maret, DPRD Provisi dan DPRD Kota tanggal 21 Maret 2019.
"Nanti surat suara didistribusikan ke 3.819 tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di wilayah Tangerang Selatan," katanya.
Baca: KPUD Bogor Mulai Sortir Surat Suara Pemilu 2019, Kerahkan 650 Orang
Kepala satuan Sabhara Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Ii Sutasman mengatakan dua personil akan menjaga surat suara itu di KPUD Tangsel setiap hari. Mereka akan dibantu personil patroli Polsek Pondok Aren dan patroli Polres Tangerang Selatan. "Dua orang petugas kepolisian yang menjaga dengan waktu delapan jam secara bergantian untuk antisipasi kelompok- kelompok lain mungkin mengganggu keberlangsungan dan kegiatan disini," ujarnya.