Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok -Hilman, 43 tahun, ayah dari RAS, 8 tahun --korban gigitan ular kobra, mengatakan bahwa anaknya mungkin terinspirasi dari tayangan YouTube tentang penanganan binatang berbahaya. “Sering lihat tayangan Panji, mungkin terinspirasi. Jadi pas lihat ular langsung ditangkap,” kata Hilman saat ditemui Tempo, Rabu 18 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Hilman, sebelum tergigit ular, RAS bersama teman-temannya sedang bermain. Saat perjalanan pulang, mereka menemukan dua ekor anak ular kobra.
“Namanya anak-anak dan mencontoh apa yang ditonton, ular itu dikejar dan ditangkap,” kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hilman mengatakan satu dari dua ekor anak kobra itu dibawa ke rumah dengan cara dimasukkan ke dalam toples bekas makanan. “Katanya satu lagi ularnya mati, karena pas ditangkap kepalanya dililit lakban. Mungkin ditiru dari tontonan juga,” kata dia.
Hilman mengatakan ular yang berhasil dibawa oleh anaknya dimainkan bersama teman-teman di depan teras rumahnya.“Saya juga enggak tahu kalau anak saya mainin ular. Tiba-tiba temannya teriak, anak saya digigit ular,” ia menuturkan.
Hilman yang saat itu berada dalam rumah bergegas membawa anaknya untuk mendapatkan pertolongan. “Awalnya ke Puskesmas Beji, karena tidak ada serum anti bisa, akhirnya dibawa ke RSUI,” kata Hilman.
Sementara itu, RAS mengatakan ia hendak memelihara dan merawat ular tersebut. “Tadinya aku mau mandiin tuh ularnya, pas dikeluarin mau dipegang licin, dia jalan terus digigit,” kata RAS.
Meski mengetahui ular itu berbisa, RAS mengaku penasaran dengan reptil melata tersebut. “Sekarang kapok, enggak mau lagi pegang ular,” kata RAS.
Diketahui, RAS sempat masuk IGD RSUI dan diberikan serum anti bisa ular, usai tergigit ular pada Minggu 15 Desember 2019 pagi sekitar pukul 09.00. “Usai penanganan di IGD, RAS langsung dibawa ke Pediatric Intermediate Care Unit, untuk optimalisasi pemantauan,” kata Humas RSUI, Kinanti, Selasa 17 Desember 2019.
Kinanti mengatakan meski sudah diperbolehkan pulang, RAS --bocah digigit ular kobra tetap dijadwalkan untuk kontrol kesehatan ke dokter. “Dijadwalkan untuk melakukan kontrol ke dokter pada minggu depan,” kata dia.