Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Bom Bunuh Diri di Surabaya, Kapolda Tetapkan Jakarta Siaga Satu

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis menetapkan Jakarta siaga satu setelah terjadi kasus bom bunuh diri di Surabaya.

13 Mei 2018 | 12.47 WIB

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis bersama Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pasca apel operasi Mantap Praja Jaya 2017 di Polda Metro Jaya, Jakarta, 31 Oktober 2017. Tempo/Zara
Perbesar
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis bersama Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pasca apel operasi Mantap Praja Jaya 2017 di Polda Metro Jaya, Jakarta, 31 Oktober 2017. Tempo/Zara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis menginstruksikan kepada seluruh jajarannya bahwa Jakarta dalam status siaga 1 setelah terjadi bom bunuh diri di Surabaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Metro Jaya Komisaris Besae Slamet Hadi Sipraptoyo mengatakan kenaikan status kesiapsiagaan itu bukan berarti situasi dalam kondisi rusuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Yang namanya polisi kan harus siap siaga selalu," ujar Slamet saat dihubungi pada Minggu, 13 Mei 2018.

Soal siaga 1 itu diketahui lewat surat yang ditandatangani Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis dengan Nomor: STR/817/V/PAM.3.3/2018 tertanggal 13 Mei 2018.

Isi surat tersebut disampaikan guna menciptakan keadaan yang kondusif. Terkait dengan ledakan bom di tiga lokasi gereja yang berbeda di Surabaya, maka diperintahkan status kesiapsiagaan seluruh jajaran Polda Metro Jaya yang dinyatakan dalam status siaga 1.

Surat tersebut merujuk pada Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Sedangkan, arti dari siaga 1 adalah tiga perempat kekuatan polisi siap siaga di markas atau sesuai dengan plotting. Mereka juga tidak boleh mengambil cuti, sehingga siap diterjunkan setiap saat sesuai dengan kebutuhan.

Kasus bom bunuh diri di Surabaya terjadi pada Minggu pagi ini, 13 Mei. Sejumlah orang melakukan aksi biadab di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Ketiga gereja itu adalah Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, Gereja Santa Maria di Jalan Ngagel, dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus