Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Bupati Kepulauan Seribu Siap Jelaskan Soal Helipad Siluman di Pulau Panjang ke DPRD DKI

Bupati Kepulauan Seribu Junaedi menyatakan siap menjelaskan soal duduk perkara helipad siluman di Pulau Panjang ke DPRD DKI.

1 Juli 2022 | 18.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Landasan helikopter (helipad) di Pulau Panjang, Kepulauan Seribu, Kamis 30 Juni 2022. (ANTARA/Ricky Prayoga)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Kepulauan Seribu Junaedi menyatakan siap dipanggil DPRD DKI untuk menjelaskan duduk perkara keberadaan helipad siluman di Pulau Panjang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ihwal helipad siluman ini datang dari tuduhan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi saat sidak ke pulau tersebut Kamis kemarin. Junaedi menyatakan siap memberikan penjelasan terkait persoalan operasional Pulau Panjang hingga retribusi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Siap akan memenuhi (panggilan), saya jelaskan. Tugas saya kan membangun. Saya siap, akan menjelaskan segala persoalan," katanya seperti dikutip dari Antara, Kamis, 30 Juni 2022.

Dalam sidaknya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menemukan helipad siluman di Pulau Panjang, Kepulauan Seribu. Keberadaan tempat mendarat helikopter itu tidak tercatat dalam aset Pemprov DKI.

"Kalau kita tidak datang ke sini, mana kita tahu di sini ada helipad, kok ada helipad (baru) tapi gak lapor ke kita, ini helipad siluman namanya," katanya saat sidak ke pulau yang lahan milik Pemprov DKI Jakarta itu, Kamis, 30 Juni 2022.  

Prasetyo Edi mengatakan seharusnya ada pelaporan dan pembaharuan dalam laporan aset DKI jika terdapat helipad di pulau tersebut. Sehingga, aktivitasnya terdata sebagai pendapatan daerah.

Karena itu seharusnya, helipad di Pulau Panjang bisa memberikan kontribusi pendapatan ke DKI. "Ini aset DKI, kalau begini pemanfaatannya dilakukan secara gelap," kata Prasetyo. 

Setelah sidak tersebut, Prasetyo Edi berencana menemui Bupati Kepulauan Seribu untuk mengklarifikasi persoalan ini.

"Kalau bisa memberikan argumentasi yang jelas, kita enggak ada masalah. Namun jika ada indikasi macam-macam saya berencana memanggil bupati melalui Komisi A," katanya.

Junaedi mengatakan helipad itu pernah sangat berfungsi saat terjadi puting beliung di Kepulauan Seribu pada akhir Maret 2022.

Ketika itu, bantuan datang silih-berganti melalui udara untuk membantu penduduk yang terdampak bencana tersebut. Bantuan dikirim melalui helipad di Pulau Panjang.

"Untung ada landasan udara di Pulau Panjang, kami bisa ke sana buru-buru. Karena kalau kami pakai kapal, cuacanya lagi enggak bagus, ada gelombang sehingga harus pakai heli," kata Junaedi kepada wartawan di Jakarta Utara, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 30 Juni 2022.

Iqbal Muhtarom

Iqbal Muhtarom

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus