Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Demo Buruh, Polisi Tutup Jalan Patung Kuda Menuju Istana Negara

Polisi menutup jalan dari Bundaran Patung Kuda menuju Istana Negara menggunakan kawat berduri imbas demonstrasi buruh hari ini

12 Mei 2022 | 12.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah buruh membentangkan spanduk saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI, Jakarta, Rabu, 23 Maret 2022. Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dibawah Ketua Umum yang baru Jumhur Hidayat tersebut menuntut UU Omnibus Law Cipta Kerja dicabut. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Massa buruh dari unsur Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mulai memadati kawasan Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Kamis, 12 Mei 2022. Polisi pun telah menutup jalan dari Bundaran Patung Kuda menuju Istana Negara menggunakan kawat berduri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun untuk jalanan dari Patung Kuda ke arah Kedutaan Besar Amerika Serikat masih dibuka, sehingga pengendara baik mobil maupun motor masih mampu melewati jalur tersebut.

Pantuan Tempo di lokasi hingga pukul 12.02 WIB, buruh dari unsur KSPSI telah menempatkan mobil komando di depan Gedung Sapta Pesona. Mereka juga telah membuat barisan sepanjang jalan tersebut. “Kita hidup di Indonesia ini harus menjadi bagian dari yang mendapatkan kemaslahatan di negara ini," ucap orator di mobil komando KSPSI siang ini.

Sebelumnya, Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea telah menyatakan akan memimpin langsung aksi 5 ribu buruh yang akan dipusatkan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. “Saya akan pimpin langsung aksi damai May Day besok di Jakarta dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," tegasnya dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu, 11 Mei 2022

Andi Gani yang juga Pimpinan Buruh ASEAN (ATUC) ini menjelaskan, aksi massa buruh akan dimulai sejak pukul 11.00 WIB. Akan ada beberapa tuntutan utama yang akan dibawa dalam aksi tersebut.

Pertama, Omnibus Law atau UU Cipta Kerja. Andi Gani meminta Klaster Ketenagakerjaan lebih baik dikeluarkan dari Omnibus Law.

Kedua, membatalkan revisi UU Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Ketiga, meminta agar Pemerintah segera melakukan pengesahan terhadap Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).

"Pemerintah juga harus memberikan perlindungan maksimal untuk buruh migran dan anak buah kapal yang sedang bekerja di luar negeri," katanya.

Nantinya, lanjut Andi Gani, tuntutan buruh ini akan diserahkan kepada perwakilan Pemerintah. Rencananya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang akan menerima perwakilan buruh yang menggelar demonstrasi hari ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus