Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dirut MRT: Peningkatan Konektivitas Mampu Tekan Polusi Jakarta

ITPD nantinya bakal memberikan kajian kepada PT MRT Jakarta untuk meningkatan aksesibilitas pejalan kaki dan pesepeda.

12 Juli 2019 | 10.33 WIB

Penumpang menunggu keberangkatan kereta MRT Jakarta di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Ahad 24 Maret 2019. Warga berbondong-bondong menjajal Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Fase 1 dengan rute Bundaran HI - Lebak Bulus setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
material-symbols:fullscreenPerbesar
Penumpang menunggu keberangkatan kereta MRT Jakarta di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Ahad 24 Maret 2019. Warga berbondong-bondong menjajal Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Fase 1 dengan rute Bundaran HI - Lebak Bulus setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Peningkatan konektivitas stasiun MRT Jakarta dengan moda transportasi lain dan pedestrian dinilai bisa mengurangi pencemaran udara di Ibu Kota. Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta William Sabandar berharap implementasi konsep pengembangan kawasan berorientasi transit alias transit oriented development (TOD) membuat warga beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau transportasi publik digunakan semakin banyak maka jumlah transport pribadi akan semakin berkurang, itu akan mengurangi (polusi)," kata William saat dihubungi Tempo, Kamis malam, 11 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

PT MRT Jakarta, kata William, sedari awal sudah menyiapkan konsep TOD dalam pembangunan MRT fase 2. Konsep TOD ini mengedepankan kemudahan aksesibilitas bagi pejalan kaki dan pesepeda.

Dengan begitu, warga diharapkan tertarik berangkat ke stasiun MRT menggunakan kendaraan tak beremisi. Misalnya, sepeda atau jalan kaki. "Otomatis kalau orang menggunakan itu untuk akses stasiun MRT, dia juga akan mengurangi emisi, mengurangi kemacetan," kata William.

PT MRT Jakarta dan Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) Indonesia sebelumnya menandatangani nota kesepahaman soal studi integrasi antar moda serta optimalisasi konektivitas pejalan kaki dan sepeda di sepanjang koridor MRT. Salah satu poin perjanjiannya adalah meningkatkan konektivitas stasiun MRT dengan jenis transportasi lain, pejalan kaki, dan pesepeda. Ini berlaku untuk konektivitas pembangunan fase 1 dan 2.

William mengatakan jalur-jalur khusus untuk mengakomodasi tiga unsur itu akan masuk dalam desain TOD MRT fase 2. Menurut dia, MRT Jakarta sedang merancang desain TOD.

Untuk integrasi antar moda, PT MRT Jakarta sudah bekerja sama dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). ITPD nantinya bakal memberikan kajian kepada PT MRT Jakarta untuk meningkatan aksesibilitas pejalan kaki dan pesepeda. William mengatakan ITDP memiliki standar dan paham tanda-tanda yang harus dipasang guna peningkatan konektivitas itu.

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus