Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

DPRD DKI Kritik PAM Jaya yang Dapat PMD 1,4 Triliun tapi Baru Terserap Rp522 Miliar

DPRD DKI pertanyakan komitmen PAM Jaya menyediakan air siap minum bagi warga Jakarta

16 September 2023 | 16.11 WIB

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin memberikan keterangan kepada wartawan di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Senin, 14 November 2022. Tempo/Mutia Yuantisya
Perbesar
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin memberikan keterangan kepada wartawan di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Senin, 14 November 2022. Tempo/Mutia Yuantisya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta meminta Perumda PAM Jaya mengoptimalkan serapan Penyertaan Modal Daerah (PMD). Pasalnya hingga 12 September 2023, anggaran yang sudah diberikan baru terserap 36,65 persen atau Rp522,9 miliar dari total Rp1,4 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Komitmen untuk menyediakan air siap minum warga Jakarta harus direalisasikan,” kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail dalam rapat pendalaman Raperda APBD Perubahan DKI yang dilansir dari website resmi milik DPRD DKI Jakarta, Sabtu, 16 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ismail menuturkan PMD itu diproyeksikan untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pesanggrahan dan SPAM Ciliwung. Menurut dia, jika PAM Jaya tidak punya kemampuan untuk melakukan lelang sendiri sebaiknya bekerja sama dengan pihak lain.

“Seperti BPPBJ (Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa) yang memang bidangnya,” ujarnya.

Ismail mengimbau agar Perumda PAM Jaya membuktikan komitmennya menyediakan air siap minum kepada masyarakat di seluruh wilayah Ibu Kota setelah memutuskan kerjasama dengan dua mitranya, yakni PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) dan PT Aetra Air Jakarta pada tahun lalu.

“Maka harus menjadi spirit mereka dalam mengeksekusi beberapa PR yang sudah ditetapkan timeline-nya,” kata dia.

Dia menjelaskan mulai dari lelang, kajian, termasuk usulan pendanaannya semua harus dikawal dengan baik. “Kalau di tahap awal mereka menangani ini tidak baik, terseret-seret, kami khawatir ini menjadi preseden buruk kedepan,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengakui rendahnya penyerapan PMD dikarenakan beberapa kendala, di antaranya soal perizinan untuk membangun SPAM Pesanggrahan, serta terjadinya gagal lelang pada SPAM Ciliwung.

“Kendalanya waktu itu masih di teritorial Aetra dan PALYJA. Jadi, mereka tidak memberikan izin, sehingga kalau kita membangun SPAM Pesanggrahan akan melanggar PKS (Perjanjian Kerja Sama),” ucap Arief.

Arief berjanji akan segera menggelar lelang ulang dalam waktu dekat untuk pembangunan SPAM Ciliwung, sehingga dapat mengoptimalkan penyerapan PMD diakhir tahun.

“Ciliwung kita gagal lelang, jadi akan lelang ulang 15 September ini, kita akan announced kembali ke publik,” katanya.

Mutia Yuantisya

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus