Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta meminta Perumda PAM Jaya mengoptimalkan serapan Penyertaan Modal Daerah (PMD). Pasalnya hingga 12 September 2023, anggaran yang sudah diberikan baru terserap 36,65 persen atau Rp522,9 miliar dari total Rp1,4 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Komitmen untuk menyediakan air siap minum warga Jakarta harus direalisasikan,” kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail dalam rapat pendalaman Raperda APBD Perubahan DKI yang dilansir dari website resmi milik DPRD DKI Jakarta, Sabtu, 16 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ismail menuturkan PMD itu diproyeksikan untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pesanggrahan dan SPAM Ciliwung. Menurut dia, jika PAM Jaya tidak punya kemampuan untuk melakukan lelang sendiri sebaiknya bekerja sama dengan pihak lain.
“Seperti BPPBJ (Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa) yang memang bidangnya,” ujarnya.
Ismail mengimbau agar Perumda PAM Jaya membuktikan komitmennya menyediakan air siap minum kepada masyarakat di seluruh wilayah Ibu Kota setelah memutuskan kerjasama dengan dua mitranya, yakni PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) dan PT Aetra Air Jakarta pada tahun lalu.
“Maka harus menjadi spirit mereka dalam mengeksekusi beberapa PR yang sudah ditetapkan timeline-nya,” kata dia.
Dia menjelaskan mulai dari lelang, kajian, termasuk usulan pendanaannya semua harus dikawal dengan baik. “Kalau di tahap awal mereka menangani ini tidak baik, terseret-seret, kami khawatir ini menjadi preseden buruk kedepan,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengakui rendahnya penyerapan PMD dikarenakan beberapa kendala, di antaranya soal perizinan untuk membangun SPAM Pesanggrahan, serta terjadinya gagal lelang pada SPAM Ciliwung.
“Kendalanya waktu itu masih di teritorial Aetra dan PALYJA. Jadi, mereka tidak memberikan izin, sehingga kalau kita membangun SPAM Pesanggrahan akan melanggar PKS (Perjanjian Kerja Sama),” ucap Arief.
Arief berjanji akan segera menggelar lelang ulang dalam waktu dekat untuk pembangunan SPAM Ciliwung, sehingga dapat mengoptimalkan penyerapan PMD diakhir tahun.
“Ciliwung kita gagal lelang, jadi akan lelang ulang 15 September ini, kita akan announced kembali ke publik,” katanya.