Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi Jawa Barat mengidentifikasi penyebab Fenomena tanah bergerak tanah di Jalan Ekpres Raya Perumahan Kemang Pratama, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Fenona tanah bergerak sepanjang 100 meter hingga kedalaman 2 meter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Binar Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Yudianto, mengatakan hasil pengecekan di lapangan menunjukkan penyebab amblasnya tahan tersebut akibat tarikan tanggul Kali Bekasi yang hendak ambruk ke tengah kali.
"Itu terkait adanya daya tarik sheet pile (tanggul) Kali Bekasi yang miring," ujar Yudianto, pada Kamis, 3 Januari 2018.
Berdasarkan pengamatan Tempo, kemiringan tanggul yang disebabkan oleh erosi mencapai sekitar 70 derajat. Panjang tanggul yang miring dan terancam ambruk itu mencapai 100 meter, menyambung dari tanggul yang miring sebelumnya sepanjang 130 meter.
"Sekarang dalam proses perbaikan oleh Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) melalui BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane)," kata Yudianto.
Koordinator Proyek Perbaikan Tanggul Kali Bekasi, Dedy Efriadi, mengatakan tanah amblas menyebabkan kerusakan baru pada tanggul Kali Bekasi. Sedangkan, kerusakan lama yang terjadi pada awal 2018 tengah dalam perbaikan. "Itu longsor baru, bukan longsor lama," ucap Yudianto.
Kepala BBWSCC, Bambang Hidayah, mengatakan fenomena tanah bergerak baru tak mempengaruhi proyek yang sedang dikerjakan saat ini. Menurut dia, pondasi sheet pile yang ditanam tak ikut bergerak. "Tanah dan tanggul yang bergeser itu berada di sebelah tanggul yang sedang kita kerjakan," kata dia.